18 Tahun Negosiasi Alot Blok Masela, Jonan: Saya Terharu

Penandatanganan Minute of Meeting oleh Kepala SKK Migas dan CEO Inpex Corporation, disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan, di Tokyo, Senin (27/5/2019)

Jakarta, PONTAS.ID – Penantian panjang Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan lapangan gas raksasa Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku, mulai menunjukkan titik terang.

Hal ini diketahui saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali bertemu dengan CEO Inpex Corporation, Takayuki Ueda di Tokyo, Senin (27/5/2019) waktu setempat.

“Sejumlah poin strategis berhasil disepakati, yang memungkinkan lapangan gas raksasa ini bisa segera dikembangkan,” kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan dalam keterangan resminya, Senin (27/5/2019).

Pertemuan ini kata Jonan, merupakan pertemuan lanjutan dari pertemuan sebelumnya dengan Ueda pada 16 Mei di Tokyo dan berhasil menyepakati kerangka final Plan of Development (PoD) Blok Masela.

“Pertemuan hari ini membahas negosiasi detil dari kerangka tersebut, sehingga perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation Jepang bisa segera ditandatangani,” imbuh Jonan.

Nilai investasi pengembangan Blok Masela akan mencapai sekitar USD 20 miliar. Kedua pihak berhasil mencapai win-win solution dengan skema bagi hasil, dimana pemerintah sekurangnya mendapat bagian 50 persen.

Kesepakatan final yang bersejarah tersebut ditandai dengan penandatanganan Minute of Meeting oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda, disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

“Akhirnya INPEX dan SKK Migas sepakat atas pokok-pokok pengembangan blok Masela sore ini di Tokyo. Pembahasan telah berlangsung sejak 18 tahun yang lalu lho. Investasi ini dilakukan dengan pembagian yang fair bagi Negara RI dan kontraktor. Saya sampai terharu,” ungkap Jonan.

Dijelaskan Jonan, terkait penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation, direncanakan pada pertemuan negara-negara G20 di Jepang dalam waktu dekat.

Dengan demikian maka pembahasan tentang Blok Masela yang sudah berlangsung lebih 18 tahun telah menemukan titik akhir, yang akan memberi dampak positif bagi peningkatan iklim investasi nasional serta pembangunan kawasan Timur Indonesia

Dalam pertemuan kali ini, Jonan didampingi Duta Besar RI untuk Jepang Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jafee Suardin.

Penulis: Pahala Simanjuntak
Editor: Hendrik JS

Previous articlePemkab Asahan Serahkan Bantuan bagi 1.000 Kaum Dhuafa
Next articleLewat Pariwisata, Pemkot Pariaman Harap Industri Ekraf Ikut Tumbuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here