Ratusan Ayam Dilepas, Jokowi Diminta Lindungi Peternak

Jakarta, PONTAS.ID – Puluhan orang mengatasnamakan peternak melepas ratusan ayam di depan Istana Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan akibat harga ayam yang jauh lebih murah di pasaran.

“Silahkan bapak-bapak ambil ayam ini. Kita urus dengan baik-baik, lihat ayam nya sehat-sehat, tapi kenapa harga jualnya sangat murah,” teriak salah satu peternak di depan Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Selasa (5/3/2019).

Dalam aksi ini, paternak meminta pemerintah lebih memperhatikan serta memberikan perlindungan usaha bagi para peternak unggas rakyat mandiri sehingga tidak mengalami kerugian parah seperti saat ini.

Menurut Peternak, Sejak Oktober 2018 hingga saat ini, harga ayam hidup terus mengalami penurunan.

Berdasarkan catatan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR), harga rata rata ayam hidup pada bulan Oktober 2018 rata rata sebesar Rp19.000,24 Per kg dan terus menurun hingga di bulan Februari 2019 harga ayam hidup rata rata mencapai Rp17.373,02.

Dengan demikian, terjadi penurunan harga ayam hidup rata rata setiap bulan 8.6%. Kondisi ini jelas merugikan Peternak Unggas Rakyat Mandiri.

Selama 6 bulan ini (Oktober 2018-Maret 2019) rata rata Peternak Unggas Rakyat Mandiri mengalami kerugian sebesar Rp3000 per Kilogram ayam hidup. Jika dalam tiap minggu diperkirakan terdapat 18 Juta ekor ayam hidup yang dihasilakn peternak mandiri, dan asumsi tingkat kematian sebesar 5%, dengan bobot rata rata 1.6 kg per ekor, dan selama 6 bulan terdapat 26 minggu chick in (siklus produksi).

Akibat hal ini, Kerugian yang ditafsir oleh peternak unggas rakyat mandiri selama 6 bulan terakhir, mencapai 2 Triliun Rupiah.

Fluktuasi harga ayam hidup terus terjadi setiap tahun. Berbagai regulasi telah dikeluarkan dalam rangka penguatan iklim usaha yang sehat. Akan tetapi berbagai upaya tersebut tidak kunjung memberikan solusi permanen, karena pelbagai regulasi tersebut tidak bisa diimplementasikan.

Ditempat yang sama, Aris Azhar dari Lokataru, yang turut mendampingi peternak ini mengatakan, ada beberapa tuntutan untuk pemerintah lakukan. Diantaranya adalah agar pemerintah memberikan rasa keadilan dalam berusaha dan perlindungan usaha bagi Peternak Unggas Rakyat Mandiri, juga mengevaluasi Kementerian Pertanian dengan kebijakannya yang dinilai telah gagal dalam melaksanakan kewajiban memberikan perlindungan usaha seperti tertera dalam Undang Undang Peternakan No 18 Tahun 2009 pada Pasal 29 ayat lima.

“Pemerintah berkewajiban untuk melindungi usaha peternakan dalam negeri dari persaingan tidak sehat diantara pelaku pasar,”ujarnya.

Fakta yang terjadi, Lanjut Aris, jumlah petani unggas rakyat mandiri semakin berkurang tiap tahunnya. Sebagai gambaran. Pada tahun 2014, jumlah peternak unggas rakyat mandiri yang tergabung dalam asosiasi PPUN Bogor berjumlah 135 orang, saat ini tinggal berjumlah 27 orang.

Di Lampung dan Pelembang keberadaan peternak mandiri nyaris punah. Dari peternak mandiri yang tersisa saat ini pun, hutangnya semakin besar, dan iklim usaha semakin tidak sehat akibat fluktuasi harga yang merugikan peternak mandiri.

Tuntutan Peternak

Peternak Unggas yang tergabung dalam asosiasi PINSAR, GOPAN, dan PPUN, Meminta
1. Presiden Republik Indonesia, untuk memberikan rasa keadilan dalam berusaha dan perlindungan usaha bagi Peternak Unggas Rakyat Mandiri sehingga tidak mengalami kerugian parah seperti saat ini.
2. Presiden Republik Indonesia, untuk mengambil inisiatif mengeluarkan PERPU untuk menggantikan Undang Undang Peternakan yang jelas terbukti memarginalkan peternak unggas rakyat di Indonesia. Hak budidaya, dikembalikan lagi kepada Peternak Rakyat.
3. Presiden Republik Indonesia, untuk menurunkan harga sarana produksi peternakan, terutama harga Pakan dan DOC dalam waktu yang secepatnya.
4. Presiden Republik Indonesia, untuk berinisiatif menggunakan kewenangannya dalam mengendalikan pasokan DOC/Ayam Hidup, secepatnya.

Editor: Idul HM

Previous articleCuaca Buruk, Prabowo Tunda Kegiatan di Sumedang
Next articleHari Ini, Andi Arief Jalani Rehabilitasi Narkoba di BNN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here