Jakarta, PONTAS,ID – Pangalima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengirimkan pasukan sebanyak satu satuan setingkat kompi (SSK) atau sekitar 100 prajurit dari Yon Armed 10 Kostrad untuk membantu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Ratusan prajurit diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan tiba kemarin di Bandara Pinang Kampai, Dumai. Pasukan langsung bergabung dengan tim satgas siaga darurat karhutla Riau.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan menempatkan sejumlah personel di titik yang rawan terjadinya karhutla. “Kalau terjadi kebakaran, pasukan bisa langsung melaporkan melalui radio dan pasukan tambahan akan dikirim dengan helikopter,” ungkap Hadi saat kunjungannya ke sejumlah lokasi karhutla di tiga daerah, yakni Rupat di Bengkalis, Dumai, dan Rokan Hilir, Riau, kemarin.
Menurut Panglima, selain penambahan personel yang dikirimkan ke Riau, TNI juga akan memasok peralatan pompa air berkekuatan tinggi dan helikopter yang disiagakan di Kota Dumai. “Helikopter berguna untuk pemadaman dan mendistribusikan logistik,” ujarnya.
Selama ini, lanjut Hadi, penanganan karhutla di Riau kerap terbentur sejumlah kendala seperti ketergantungan pada pemantauan melalui satelit. “Satelit Terra dan Aqua melaporkan keberadaan titik panas dan titik api setiap 6 jam,” ujarnya.
Selain itu, kondisi alat pemadaman yang sangat terbatas menyebabkan proses pemadaman menjadi lambat. Untuk mengantisipasi pencegahan dan pemadaman karhutla, Gubernur Riau Syamsuar juga memerintahkan seluruh bupati dan wali kota di Riau untuk segera mendirikan posko siaga karhutla. Syamsuar menambahkan posko tersebut penting untuk didirikan mengingat saat ini sebagian wilayah di Riau memasuki musim kemarau/kering
