Jakarta, PONTAS.ID – Upaya merealisasikan program diversifikasi atau penganekaragaman pangan yang dilakukan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dinilai telah cukup optimal. Walaupun bukan usaha yang mudah menyoal diversifikasi pangan, namun cara yang dilakukan Amran Sulaiman patut diapresiasi.
“Mewujudkan diversifikasi pangan di Indonesia itu kan tidak gampang. Perlu menyadari banyak faktor mengapa diversifikasi pangan masih belum seluruhnya terlaksana,” ujar politisi Partai Golkar Endang Srikarti Handayani di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Menurutnya, selama ini masyarakat Indonesia telah terdogma dan mentradisikan nasi sebagai makanan pokok. Faktor itu dirasa Endang akan sulit jika langsung diubah dalam kehidupan sehari-hari. Endang mengatakan, kebiasaan itu merupakan kendala sosial.
“Bahkan masyarakat di beberapa daerah Indonesia yang selama ini dianggap terbiasa dengan mengonsumsi selain nasi, juga sudah banyak kan beralih ke nasi,” kata Endang.
Kendati demikian, Endang menganggap bahwa Amran Sulaiman tampak memiliki keseriusan untuk mengupayakan terwujudnya diversifikasi pangan. Alasan Endang tersebut berdasarkan program yang dicanangkan Amran Sulaiman bahwa pada tahun 2018 target diversifikasi pangan terlaksana di 16 provinsi.
“Sepertinya yang saya ketahui Kementerian Pertanian juga sudah menyusun kerangka strategisnya menuju diversifikasi pangan. Jadi bukan wacana lagi,” ujar Endang.
Endang menuturkan, pada beberapa kesempatan Amran Sulaiman ketika berjumpa masyarakat juga kerap mengimbau mengenai pentingnya diversifikasi pangan.
Ditambah lagi, ucap Endang, Kementerian Pertanian juga memprioritaskan peningkatan produksi komoditas pangan lokal di beberapa daerah guna ekspor dan juga menuju diversifikasi pangan ke masyarakat.
Diversifikasi pangan hingga kini terus menjadi bahasan aktual. Belum lama ini, sebagian kalangan menganggap pemerintah tak pernah melaksanakan arah menuju diversifikasi pangan.
Pemerintah dinilai hanya fokus pada komoditas padi, jagung dan kedelai sebagai sasaran diversifikasi pangan. Padahal banyak alterantif pangan yang juga bisa dkembangkan.
Namun, Kementerian Pertanian telah mulai melakukan diversifikasi pangan dengan pencanangan target di 16 provinsi pada tahun 2018. Peta arah diversifikasi pangan juga telah disiapkan Kementerian Pertanian guna menyiapkan peningkatan produksi komoditas lokal strategis.
Editor: Idul HMPr