Jakarta, PONTAS.ID – Sejumlah kader Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Wakil Ketua Umumnya Bara Hasibuan mundur dari partai karena dianggap sudah memiliki sikap politik yang berbeda dengan DPP PAN.
Menanggapi desakan mundur itu, Bara Hasibuan pun mempertanyakan letak kesalahannya. Menurut dia, semua yang dia lakukan selama ini adalah untuk kepentingan PAN, termasuk tindakan membela kader yang punya pilihan politik berbeda.
“Saya tidak merasa ada yang salah dengan apa yang saya lakukan dan saya adalah Waketum DPP, saya juga ikut mendirikan partai ini. Saya cinta pada PAN, apa yang saya lakukan demi kepentingan PAN, jadi buktikan apa salah saya dalam hal ini,” ujar Bara di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Sebelumnya, desakan mundur kepada Bara Hasibuan karena kerap berbeda sikap dengan partai. Contohnya, Bara membela Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Kalimantan Selatan Muhidin yang menyatakan dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Dalam kasus ini, Bara menyatakan tidak setuju jika partai asal memecat kader yang memiliki sikap berbeda. Bara menilai langkah Muhidin merupakan salah satu strategi agar PAN bisa diterima di semua daerah.
Menurut Bara, beberapa daerah merupakan basis pendukung Jokowi-Ma’ruf. Jika ingin mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat, pengurus PAN di daerah harus mengikuti suara konstituen di sana.
“Yang saya lakukan dalam membela pengurus daerah yang mendukung Jokowi adalah untuk kepentingan partai agar partai dapat suara yang signifikan di pemilu. Karena Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan jadi kita tidak bisa memisahkan itu,” kata dia.
Bara juga tidak merasa sikapnya ini dipermasalahkan oleh elite PAN. Sejauh ini, dia tidak ditegur dan tak pernah ada komunikasi spesifik soal hal ini. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga tidak pernah membahasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto membenarkan adanya desakan dari sejumlah kader partai agar Bara Hasibuan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum PAN.
Menurut Yandri desakan tersebut masih bersifat usulan informal dan belum ada surat resmi yang dikirimkan ke DPP. Yandri mengatakan, desakan mundur itu muncul karena Bara dianggap sering memiliki sikap politik yang berbeda dengan DPP.
“Kalau kita lihat Bang Bara selama ini memang komentarnya agak berbeda dengan DPP tapi dia tidak terus terang juga mendukung pasangan sebelah (Joko Widodo-Ma’ruf Amin),” kata Yandri.
“Oleh karena itu ini juga pelajaran bagi Bang Bara untuk hati-hati dalam berkomentar karena berorganisasi kan ada aturan main,” ucap dia.
Editor: Luki Herdian