Desain Pusat Cenderamata Perkuat Karakter Destinasi Pariwisata

Jakarta, PONTAS.ID – Desain Pusat Cenderamata sebagai bagian dari desain arsitektur nusantara dapat memperkuat karakter destinasi pariwisata Indonesia yang memiliki keunggulan dalam hal kearifan lokal di masing-masing daerah.

Demikian disampaikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya pada acara malam penganugerahan Sayembara Desain Pusat Cenderama Pariwisata 2018 berlangsungkan di Hotel Borobudur, Jakarta.

“Desain pusat cenderamata pariwisata ini bagian dari arsitektur nusantara yang dapat memperkuat karakter destinasi pariwisata di 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang dikembangkan sebagai Bali Baru,” kata Arief dalam siaran pers Kemenpar, Senin (3/12/2018).

Dia pun mengatakan, bahwa upaya memperkuat karakter destinasi pariwisata di masing-masing daerah tujuan wisata di Tanah Air menjadi perhatian serius Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

“Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke daerah berkali-kali mengamanatkan masalah arsitektur nusantara tersebut,” ujarnya.

Arief melanjutkan, pada kunjungan kerja ke Sumatera Barat (Sumbar) pada awal Februari 2018 lalu, Presiden Jokowi mencanangkan revitalisasi 1000 Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, sebagai upaya menjaga dan meningkatkan kecintaan pada arsitektur nusantara, khususunya khas Sumbar.

Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto mengatakan, sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 diselenggarakan oleh Kemenpar, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan PT Propan Raya, serta didukung oleh BRI dengan total hadiah sebesar 1 miliar rupiah.

Sayembara desain ini telah dilaksanakan sebanyak 5 kali. Untuk sayembara pertama murni diselenggarakan PT Propan Raya, selanjutnya merupakan hasil kolaborasi antara PT Propan Raya, Kemenpar, dan Bekraf. Kelima sayembara itu meliputi Sayembara Desain Rumah Budaya Nusantara (2013), serta Sayembara Desain Desa Wisata Nusantara (2014).

“Kemudian Sayembara Desain Bandar Udara Nusantara (2015), Sayembara Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016), Sayembara Desain Restoran Nusantara (2017), dan tahun 2018 sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata,” ucap Yuwono.

Dalam sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata 2018 diikuti sebanyak 366 karya terbagi dalam 10 DPP dengan jumlah tim sebanyak 285. Dari total karya yang masuk, terdiri atas Danau Toba (Sumatera Utara) 50 karya, Tanjung Kelayang (Bangka Belitung) 27 karya, Tanjung Lesung (Banten) 23 karya.

Selanjutnya ada Kepulauan Seribu dan Kota Tua (Jakarta) 30 karya, Borobudur (Jawa Tengah) 51 karya, Bromo-Tengger- Semeru (jawa Timur) 35 karya, Mandalika (Lombok, NTB) 37 karya, Labuan Bajo (Flores, NTT) 48 karya, Wakatobi (Sulawesi Tenggara) 37 karya, serta Morotai (Maluku) 28 karya.

Dari 366 karya yang masuk tersebut, para Dewan Juri menetapkan pemenang untuk masing-masing DPP. Dewan Juri yang menilai terdiri dari Yori Antar (Profesional Arsitek Indonesia) Endy Subijono (Profesional Arsitek Indonesia), Lea Aziz (Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia), Anneke Prasyanti (Ketua Tim Percepatan Pembangunan Desa Wisata), dan Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif).

Editor: Risman Septian

Previous articleIstri Sandiaga Ajak Masyarakat Tingkatkan Perhatian ke Penyandang Disabilitas
Next articleBantah PKS, Gerindra Sebut Ada Kriteria yang Dipenuhi Harus Wagub DKI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here