Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya meminta para pengelola taman rekreasi yang tergabung dalam Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia (ARKI) menerapkan ‘strategic alliance’, dan menjadikan milenial sebagai target pasar sehingga lebih banyak terjaring wisatawan mancanegara (wisman).
Hal tersebut disampaikan Arief saat menghadiri Seminar Nasional Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia (ARKI) dengan tema ‘Theme Park, Water Park, Attraction Seminar & Recovery Bisnis Pariwisata Provinsi Banten’ di Hotel Royal Krakatau, Cilegon, Banten.
“Cara lain, dengan memikirkan desain taman rekreasi keluarga yang menyasar target milenial. Untuk itu, taman rekreasi tersebut harus memenuhi kebutuhan milenial yaitu keinginan agar diakui,” kata Arief dalam siaran pers Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rabu (13/2/2019).
Arief menilai, bahwa milenial merupakan target pasar yang sangat potensial dan tepat untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Tanah Air.
“Hal ini dikarenakan 50 persen wisman yang datang ke Indonesia adalah milenial, terutama wisman dari Asia. Karakter mereka senang mendatangi tempat yang beda dan belum pernah didatangi teman-temannya,” ujarnya.
Arief pun menjelaskan, bahwa bagi wisman, daya tarik wisata ‘man-made’ atau buatan manusia masih kurang bila dibandingkan wisata alam dan budaya Indonesia.
“Hanya 5 persen wisman yang memilih ‘man-made’ sebagai pilihan berwisata di Indonesia. Mayoritas wisatawan mancanegara memilih berkunjung ke Indonesia untuk melihat wisata alam maupun budaya,” tutur dia.
Persentase sumbangan taman rekreasi dari 5 persen wisman yang memilih ‘man made’ juga masih sangat kecil.
“Sumbangan dari taman rekreasi hanya 0,75 persen dari angka 5 persen tersebut,” imbuhnya.
Menurut Ketua DPP ARKI, Taufik A. Wumu, walaupun belum menjadi primadona bagi wisatawan asing, namun pertumbuhan taman rekreasi ‘man-made’ di Indonesia cukup besar.
“Pertumbuhan rekreasi ‘man-made’ mencapai 10-20 persen di Indonesia. Total kunjungan ke taman rekreasi ‘man-made’ di Indonesia mencapai 100 juta per tahun dan kontribusi tenaga kerja mencapai 50 ribu pertahun,” ucap Taufik.
Editor: Risman Septian