Jakarta, PONTAS.ID – Atase Perdagangan RI untuk Australia, Nurimansyah mengungkapkan bahwa publik Australia antusias menghadiri Festival Indonesia 2018 yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Australia.
Dia lantas menjelaskan, bahwa Festival Indonesia merupakan salah satu momentum yang selalu ditunggu-tunggu di Kota Canberra. Pasalnya, Canberra terkenal sebagai salah satu kota di Australia yang sangat mendorong dan menghormati kehidupan multikultur.
“Festival Indonesia yang menyajikan berbagai gerai makanan khas daerah Indonesia, panggung seni tradisional, dan pameran budaya sukses menarik 5.000 pengunjung, bahkan mereka yang datang jauh-jauh dari Sydney dan Melbourne,” kata Nurimansyah dalam siaran pers Kementerian Perdagangan (Kemendag), Rabu (21/11/2018).
Nurimansyah melanjutkan, sejumlah SMP dan SMA di Canberra juga menggunakan kesempatan ini untuk mengenal Indonesia lebih dekat dengan menyaksikan festival kuliner dan budaya.
Festival ini menyuguhkan lima atraksi utama, yakni Lapak Kuliner Indonesia, Panggung Hiburan, Pameran Budaya Indonesia, Pameran Produk-Produk Indonesia dan Promosi Wisata 10 Bali Baru, serta Kids Corner dan Photo Booth.
Beberapa pertunjukan yang meramaikan Festival Indonesia antara lain Ondel-Ondel Betawi dan Gamelan Bali KBRI Canberra yang dimainkan gabungan orang Indonesia dan Australia.
Selain itu, Festival Indonesia juga menyuguhkan alunan Arumba dan Angklung dari Jawa Barat, tarian Dayak Kenyah dan petikan alat musik Sampek dari Kalimantan Timur, tarian khas Lampung, hingga tari Tor-Tor dari Sumatera Utara dan tari Sajojo dari Papua yang berhasil membuat pengunjung yang hadir betah dan menikmati pertunjukan yang disuguhkan.
Tak ketinggalan, Tari Manuk Dadali yang dibawakan para pelajar dari St. Michael Primary School di Canberra juga membuat para pengunjung enggan pulang. Anak-anak juga tidak ketinggalan disuguhi berbagai kegiatan seperti mewarnai baju daerah Indonesia, lukis wajah Harimau Sumatra, dan berfoto ria dengan latar becak.
Sementara itu, beragam kuliner khas daerah Indonesia juga sukses menarik minat publik Australia. Sederet kuliner khas Indonesia yang banyak diserbu pengunjung yaitu sate ayam dan kambing, sate padang, rendang, nasi padang, gudeg Yogyakarta, mie Aceh, nasi timbel, dan bakso.
“Masyarakat Australia rela antri panjang demi mendapatkan sajian masakan Indonesia yang dijual oleh berbagai komunitas masyarakat Indonesia di Australia. Produk unggulan nasional yang dipamerkan juga tak luput menarik perhatian, seperti batik, tas manik, dan kain tapis,” ujar Nurimansyah.
Festival Indonesia merupakan program promosi seni, budaya dan kuliner tahunan Indonesia yang dikelola oleh KBRI Canberra bekerja sama dengan seluruh komunitas masyarakat Indonesia yang ada di Canberra dan sekitarnya. Pagelaran ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008, dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-11.
Festival Indonesia 2018 yang dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI dengan pemukulan gong, turut disaksikan sejumlah pejabat tinggi Kota Canberra, seperti Australia Capital Territory (ACT) Legislative Assembly Tara Chayene, dan Pejabat Kementerian Luar Negeri Australia.
Sejumlah duta besar negara sahabat seperti dari Denmark, Laos, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, Palestina, Lebanon, Ekuador, Peru, Argentina, Zambia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, China, dan Thailand, secara khusus juga hadir di Festival Indonesia ini.
Sebagai penutup acara, seluruh pengunjung turun dan berjoget bersama dengan nyanyian Maumere dan Poco-Poco.
Editor: Risman Septian