Pengendalian Banjir, Bendung Karet Semarang Beroperasi Awal 2019

Pembangunan bendung karet di sungai Kanal Banjir Barat, Semarang oleh BBWS Kementerian PUPR yang ditargetkan beroperasi Januari 2019

Jakarta, PONTAS.ID – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur pengendali banjir di Kota Semarang salah satunya yakni bendung karet di sungai Kanal Banjir Barat (KBB).

Fungsi Bendung karet adalah menahan air yang masuk KBB pada saat musim hujan. Ketika ketinggian air mencapai elevasi (ketinggian) 2,5 meter, maka air langsung didorong oleh karet bendungan ke hilir sungai untuk dilairkan ke laut. Sementara pada musim kemarau bendung karet berfungsi sebagai menampung air dalam jangka waktu panjang.

Hal ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Semarang beberapa waktu lalu, saat mengecek progres pembangunan bendung yang nantinya juga berfungsi sebagai pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang.

Bendungan karet sepanjang 155,5 meter tersebut juga berfungsi sebagai long storage yang dapat menampung sekitar 700.000 m3 air pada saat musim kemarau.

“Progresnya sudah sekitar 54 persen. Direncanakan pada hari Selasa nanti akan dibuka penutup bendungnya, dan mulai dibangun untuk sisi yang satu lagi. Diharapkan akhir Januari 2019 sudah selesai pembangunannya,” kata Menteri Basuki melalui keterangan resminya, Minggu (7/10/2018).

Kebutuhan Air Baku
Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juwana, Ruhban Ruzziyatno mengatakan, pengerjaan proyek pembangunan bendung karet KKB tersebut telah dilakukan sejak November 2017 lalu oleh kontraktor PT Adhi Karya dan Minarta.

Dikatakan Ruhban, dengan tetap terjaganya air di sungai tersebut nanti dapat digunakan sebagai untuk pemenuhan kebutuhan air baku dengan potensi sebesar 100 liter/detik. “Terutama untuk menyuplai kebutuhan air bagi warga di wilayah Barat Kota Semarang,” ujarnya.

Bendung karet KBB Kota Semarang  terletak kurang lebih 3 km di bawah Bendung Simongan atau sekitar 1 km di atas jembatan ringroad. Nantinya diharapkan bendung karet yang melintang di sungai KBB juga bisa menjadi area wisata air yang baru di wilayah tersebut.

Ruhban mengatakan, teknologi karet pada bendung tersebut didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Menurutnya dari sisi teknologi, masa umur pakai karet tersebut lebih lama karena terlindungi panel baja.

“Selain itu waktu untuk menaikkan dan menurunkan muka air lebih cepat daripada bendung karet tanpa panel baja dan dapat dioperasikan sesuai kebutuhan atau elevasi muka air yg diinginkan,” kata dia.

Editor: Hendrik JS

Previous articleSultan Deli Sematkan Gelar Adat, Presiden Jokowi Mainkan Pantun Melayu
Next articleIsu Lingkungan, IMF-World Bank Fokus Konservasi Terumbu Karang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here