KPU Bantah 25 Juta Pemilih Ganda oleh Koalisi Prabowo

Ilsutrasi DPT (ist)

Jakarta, PONTAS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah jumlah pemilih ganda seperti dituduhkan oleh parpol koalisi Prabowo-Sandiga.

Sebelumnya, Parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku menemukan setidaknya 25 juta data ganda di Daftar Pemilih Sementara (DPS).

“Dengan jumlah diduga 25 juta kami meyakini tidak sebanyak itu,” kata Komisioner KPU Viryan Aziz, Selasa (4/9/2018).

Viryan mengatakan pihaknya telah menerima hasil analisis yang diberikan olek Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia mengatakan data analisis tersebut diberikan dari hasil analisis tiga elemen, yaitu NIK, Nama dan Tanggal Lahir.

“Kemarin dari PKS datang menyampaikam hasil analisis. Disebutkan angka 25 juta pemilih. Sudah ditanya dari mana angka itu muncul? Itu hasil analisis dari tiga elemen data, yaitu NIM, nama dan tanggal lahir,” kata Viryan.

Dia mengatakan data yang dianalisis partai merupakan data dari KPU, namun 4 angka dalam NIK yang diberikan diganti menjadi tanda bintang. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh dinas Dukcapil.

“Datanya dari kami, terkait dengan NIK, sesuai permintaan Dirjen Dukcapil, ada surat disampaikan kepada kami dan itu kita masukan ke dalam PKPU nomor 11 tahun 2018, soft file yang diserahkan ke parpol, empat angkat atau sejumlah angka terakhir, itu diganti dengan tanda bintang. Untuk menjaga kerahasiaan data pemilih,” tuturnya.

Menurutnya, analisis yang dilakukan oleh partai tidak dengan menggunakan data NIK yang lengkap. Dengan demikian, lewat data NIK tersebut dapat dimungkinkan ditemukan pemilih ganda.

“Sangat mungin, analisis dilakukan dengan elemen NIK-nya tidak lengkap karena 4 angka terakhir diganti tanda bintang. Maka sejumlah NIK memang menjadi sama,” kata Viryan.

“Bila 4 angka itu hilang dimungkinkan bisa saja, kemudian didapat hasil dugaannya 25 juta ganda,” sambungnya.

Dia meyakini pemilih ganda tidak ditemukan sebanyak 25 juta. Namun dia tidak menampik masih adanya data ganda dalam DPS.

“Tapi kami yang meyakini tidak sebanyak itu kalaupun masih ada pemilih ganda,” kata Viryan.

Wajar Menolak

Sementara itu, Parpol Koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin yakni PPP menilai penolakan itu wajar.

“DPT itu mungkin belum akurat, bisa saja. Wajar bila ada partai politik atau paslon yang mengangkat isu itu,” ujar Sekjen PPP Arsul Sani di gedung DPR.

Namun Arsul mempertanyakan kebenaran adanya 25 juta data ganda dari 137 juta lebih pemilih yang ada di DPS. Ia pun meminta koalisi Prabowo membuktikan adanya pemilih ganda tersebut.

“Mari kita lihat dulu buktinya. Jadi jangan sampai angka 25 juta itu hanya katanya… katanya…. Mana buktinya bila memang istilahnya terjadi DPT ganda atau DPT bertumpuk. Tunjukkan saja buktinya. Nanti kita lihat sama-sama,” kata Arsul.

Sebab, menurut Arsul, jika 25 juta data ganda tersebut hanya dugaan, isu tersebut tak pantas digulirkan. Untuk itu, ia meminta koalisi Prabowo meneliti kebenaran isu 25 juta data ganda tersebut bersama-sama.

“Ya sudah, nanti sama-sama teliti, kita pilah mana yang bermasalah dan mana yang tidak. Tentu harus ada proses verifikasi atau pembuktian. Yang penting jangan dibombastiskan dulu 25 juta. Jangan-jangan hanya 2.500 atau 25 ribu,” ungkapnya.

Sebelumnya, parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak jumlah DPT yang telah ditetapkan KPU.

“Parpol koalisi Prabowo-Sandi menolak rencana KPU yang akan menetapkan DPT pileg dan pilpres yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu tanggal 5 September,” kata Sekjen PKS Mustafa Kamal (3/9/2018).

Alasannya, dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang dirilis KPU sebelumnya masih ditemukan sejumlah kesalahan. PKS, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat menyatakan menemukan setidaknya 25 juta data ganda dari 137 juta lebih pemilih yang ada di DPS.

“Dari 137 jutaan pemilih dalam DPS terdapat 25 jutaan pemilih ganda. Di beberapa dapil ditemukan beberapa nama, bahkan satu nama bisa tergandakan 11 kali dalam satu TPS,” jelas Mustafa.

Previous articleDPR: Polemik Nasib Caleg Eks Koruptor Ada di MA
Next articleTaman Nasional Tanjung Puting Diusulkan Jadi ‘New Bali’ ke-11

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here