Sandi Punya Infrastruktur Politik Kuat Sebagai Pendamping Prabowo

Jakarta, PONTAS.ID – Direktur Eksekutif Institute for Policy Studies (IPS) Muhammad Tri Andika menilai munculnya nama Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo Subianto, justru berpotensi memberikan dukungan elektoral yang sangat signifikan di Pilpres 2019.

Bukan semata karena faktor kapitalnya, sebagaimana yang kerap diisukan di media. Itu hanya salah satu. Tapi ada tiga infrastruktur lain, yang membuat sosok Sandi layak diperhitungkan secara serius menjadi wapres Prabowo.

“Ditetapkannya nama Sandiaga Uno sebagai jangkar politik mitra koalisi Gerindra-PKS-PAN memang mengejutkan. Bahkan tidak sedikit yang mengunderestimatekan sosok Sandi untuk maju sebagai cawapres. Terlalu dini,” kata Tri Andika dalam keterangan tertulis, Jumat (10/8/2018).

Namun sebenarnya, sambung Tri, pilihan mitra koalisi kepada Sandi, tidak terlepas dari infrastruktur politik, yang terdapat di sosok Sandi saat ini. Empat infrastruktur ini, menariknya tidak semuanya terdapat di AHY. Dan ini menjadi modal penting dari Sandi untuk meningkatkan dukungan kepada Prabowo. Dengan catatan, semuanya terkelola maksimal. Jika tidak, maka situasi sebaliknya yang akan terjadi.

“Infrastruktur politik yang pertama adalah infrastruktur elektoral. Dukungan 57 persen suara Anies-Sandi di Pilkada Jakarta 2017, adalah modal elektoral yang sangat cukup. Modal ini melampaui modal Jokowi di 2012, yang memperoleh 53 persen suara warga Jakarta. Sementara itu, AHY di 2017 hanya memperoleh 17 persen. Padahal, dukungan SBY selama kampanye Pilkada Jakarta sangat maksimal. Dari sini kita bisa mengukur, bahwa efek elektoral SBY tidak terlalu bekerja. Hal yang sama, akan sangat mungkin terulang jika AHY maju di 2019,” terang nya.

“Infrastruktur yang kedua adalah kapital. Di Pilkada 2017, LHKPN menempatkan Sandi sebagai kandidat terkaya di antara kandidat yang lain. Bahkan Sandi termasuk 100 orang terkaya di Indonesia, jauh sebelum dirinya masuk ke politik. Menghadapi profil petahana dengan akses logistik yang tidak terbatas, mau tidak mau Prabowo juga harus serius memikirkan kesiapan logistiknya. Termasuk dengan mencari pasangan yang kuat infrastruktur kapitalnya.

“Lantas, kenapa tidak memilih AHY yang konon kabarnya sudah menjamin dukungan logistik? Jawabannya, infrastruktur kapital Sandi sifatnya lebih otonom dibanding AHY. Sebab Sandi memiliki akses langsung terhadap logistik yang dimilikinya. Berbeda dengan AHY. Logistik adanya di tangan SBY, bukan langsung di AHY. Ini yang diduga turut mempengaruhi alotnya negosiasi Demokrat-PAN-PKS. Bagaimanapun, akses langsung terhadap logistik, sangat mempengaruhi kecekatan politik,” beber Tri Andika.

Tri Andika mengatakan, infrastruktur politik Sandi yang ketiga adalah kapasitas intelektual. Baik Sandi maupun AHY sebenarnya memiliki latar belakang pendidikan yang sama-sama mumpuni. Namun, dari penampilan di publik, Sandi tampaknya lebih artikulatif dan genuine dalam merespon suatu isu. “Sementara kesan kaku pada AHY, masih sangat kuat. Terutama jika dilihat dari pidato-pidatonya. AHY belum bisa muncul sebagai dirinya sendiri,” tegasnya.

Dan infrastruktur keempat adalah energi milenial. Di 2019, pemilih berusia 17-38 tahun diperkirakan mencapai 55% dari jumlah pemilih. Ini ceruk pemilih yang sangat besar. Dibandingkan kandidat lain, Sandi dan AHY memiliki jarak usia yang lebih dekat dengan kelompok pemilih tersebut. Milenial, pemilih muda, dan pemilih pemula. Dan ini modal penting, yang juga dibutuhkan dari sosok pendamping Prabowo. Karenanya, jika digarap secara serius oleh Sandi, maka ini bisa meningkatkan perolehan suara Prabowo dari kelompok pemilih muda.”

“Sehingga, sekali lagi, meski kemunculan sosok Sandi sebagai cawapres dinilai masih teramat dini, justru dengan keempat infrastruktur politik yang ada pada dirinya saat ini, jika dikelola maksimal, bisa jadi akan sangat berpengaruh terhadap kemenangan Prabowo di Pilpres 2019,” tandasnya.

Previous articleDemokrat Putuskan Dukung Prabowo-Sandiaga Uno
Next articleDisdukcapil Yogyakarta Layani Percetakan e-KTP Aliran Kepercayaan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here