Jakarta, PONTAS.ID – Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin mengomentari munculnya The New Prabowo ini dikenalkan pertama kali oleh bakal cawapres Sandiaga Uno.
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily menilai The New Prabowo tak akan mengubah pandangan publik terhadap Prabowo Subianto. Sebab, publik sudah tahu yang sebenarnya bagaimana sosok Ketum Gerindra itu.
“Kalau maksudnya mau rebranding soal Prabowo, ya, sulit. Semua orang juga tahu karakter personal beliau. Ada jejak digital yang tidak mudah untuk dihapus,” kata Ace Hasan , Kamis (23/8/2018).
Terlebih, dalam kontestasi Pilpres, Prabowo bukan tokoh yang baru dikenal. Karena itu, tak mudah untuk mengubah pandangan publik terhadap Prabowo.
“Saya kira tak akan banyak berpengaruh, ya. Pak Prabowo ini sudah tiga kali maju dalam Pilpres. Branding personal beliau sudah kuat di masyarakat,” ujar juru Bicara Koalisi Indonesia Kerja (KIK) itu.
Sementara itu, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago merasa kasihan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang diminta lebih terbuka dan ramah. Menurutnya, Prabowo sedang dipaksa merekayasa kepribadian sendiri.
“Karena sama-sama kita tahu sifat dan karakter sangat sulit untuk diubah apa lagi dalam waktu singkat. Saya kok menjadi kasihan dengan Pak Prabowo, dipaksa tidak menjadi diri sendiri hanya untuk menarik pemilih milenial,” kata Irma
Irma pun tidak bisa membayangkan jika Prabowo benar-benar mengubah penampilan yang disebut-sebut untuk menggaet pemilih milenial. Sebab, jika dilihat dari usai, Prabowo sudah menginjak umum 60 tahun.
“Apa, ya, terus beliau diberi pakaian jaket kulit dan celana robek-robek? Lucu kali, ya, kakek-kakek umur di atas 60 (tahun) dipaksa bergaya milenial, ha-ha,” sindir Irma.
Bakal cawapres Sandiaga Uno memang menyebut sikap Prabowo sekarang lebih luwes. Menurut Irma, pernyataan itu merupakan sebuah pengakuan kalau sikap Prabowo memang kaku.
“Kalau Sandi mengatakan, ‘Pak Prabowo sekarang lebih cair dan tidak lagi temperamental’, artinya selama ini Sandi mengakui bahwa beliau (Prabowo) memang kaku dan temperamental,” terang Irma.
Anggota DPR RI itu pun mengimbau kepada semua pihak supaya membiarkan Prabowo menjadi dirinya sendiri. Dia yakin Prabowo tersiksa dengan permintaan perubahan sikap dan penampilan itu.
“Ayo dong, kita hormati. Beliau pasti tersiksa melakonkan diri tidak sebagaimana pribadi yang sesungguhnya. Sinetron dong,” ujar Irma.
The New Prabowo ini dikenalkan pertama kali oleh bakal cawapres Sandiaga Uno. Sandiaga mengatakan ada banyak perubahan pada Prabowo karena telah menjalani dinamika politik yang panjang. Sandiaga mengatakan Prabowo yang sekarang ialah Prabowo yang sangat cair dan lebih mendengar.
“Pak Prabowo itu orangnya asyik, The New Prabowo yang kita selalu bilang sekarang orangnya sangat cair, sangat mendengar, menghormati, Pak Prabowo sudah melewati dinamika politik kita, sangat menghargai bahwa proses demokrasi harus mempersatukan, jangan memecah belah,” kata Sandiaga di depan Masjid At-Taqwa, Jalan Sriwijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/8/2018).
Hal senada diungkapkan Partai Demokrat yang menjadi ikut mengusung Prabowo-Sandiaga. Demokrat mengganggap The New Prabowo dapat menepis anggapan yang menyebut Prabowo sosok yang tidak bersahabat. Kehadiran The New Prabowo diharapkan bisa menggaet simpati rakyat.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Prabowo tidak seperti yang diduga banyak pihak. Banyak pihak yang menduga Pak Prabowo ini pemarah, sangar, segala macam, tempramen. Nah, kita ingin menunjukkan kepada publik bahwa penilaian itu tidak demikian,” ucap Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean.