Koalisi Jokowi Akui Sulit Terima Demokrat

Ace Hasan
Ace Hasan

Jakarta, PONTAS.ID – Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengakui, partai pendukung Joko Widodo (Jokowi) sulit menerima Partai Demokrat untuk bergabung dengan pihaknya.

“Sebetulnya ini semua dirapatkan dengan Ketum 6 Parpol pendukung Pak Jokowi. Karena kan kesepakatannya begitu. Saya harus memastikan apakah mereka diterima atau tidak gabungnya tersebut,” kata Ace di kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018).

Ace beralasan sulitnya Demokrat bergabung ke koalisi Jokowi-Maruf Amin, lantaran gaya partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak ingin ikut aturan 9 partai pendukung Jokowi sejak awal.

“Tentu yang sudah ada di dalam kan akan mengatakan bahwa lho kok kami yang harus mengikuti anda, kok bukan anda yang harus menyesuaikan diri dengan kami, kan kayak begitu ya,” ucapnya.

Sementara, dipilihnya Sandiaga Uno menjadi pendamping Prabowo Subianto tak membuat kaget koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin.

“Menurut saya tidak mengejutkan. Biasa saja. Sudah kita duga sebelumnya karena kan isunya sudah sejak tiga hari yang lalu. Jadi menurut saya tidak ada kejutan yang luar biasa,” kata Wakil Komisi VIII DPR RI ini.

Ace juga melihat dipilihnya wakil gubernur DKI Jakarta itu sebagai pendamping Prabowo, menandakan keinginan PKS dan PAN tidak dapat diakomodir.

“Yang harus kita tahu bahwa PKS, PAN, artinya kan mereka tidak dalam konteks sharing powernya itu kan tidak terakomodir,” ucapnya.

Padahal selama ini, kata ia, PKS selalu mendasarkan diri pada rekomendasi Ijtima Ulama. Yang dimana rekomendasikan Salim Asegaf dan Ustad Abdul Somad menjadi pendamping Prabowo.

“Sekarang Ijtima Ulama menjadi sangat tidak relevan karena pemimpin ulama tertinggi udah jadi Cawapres Pak Jokowi,” tandasnya

Previous articleDisdukcapil Yogyakarta Layani Percetakan e-KTP Aliran Kepercayaan
Next articlePenyeludupan Bibit Lobster Bernilai Rp 13 Miliar dalam Penyelidikan Polda Kepri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here