Kemenpar Apresiasi Pelaksanaan Dieng Culture Festival 2018

Acara pelepasan ribuan lampion dalam Dieng Culture Festival, Minggu (5/8/2018). (dok. Kemenpar)

Banjarnegara, PONTAS.ID – Pihak Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengapresiasi gelaran Dieng Culture Festival 2018 (DCF-9), yang malam puncaknya diadakan Minggu (5/8/2018) kemarin, bertempat di Candi Arjuna Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menilai bahwa Dieng Culture Festival memiliki aspek content dan communication yang sangat bagus. Sukses DCF-9 dinilai bisa memberikan dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat di Dieng.

“Harapan selanjutnya setelah content-nya sudah oke, communication sudah oke, tinggal C yang ketiga yaitu commercial. Aspek commercial berarti sudah mengokohkan Dieng sebagai destinasi utama Indonesia,” kata Arief dalam siaran pers Kemenpar, Senin (6/8/2018).

Sementara itu Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Kemenpar, Esthy Reko Astuti, yang diwakili Koordinator Tim CoE wilayah Jawa, I Gusti Ngurah Putra mengharapkan masyarakat bisa lebih baik dalam hospitality terhadap wisatawan.

“Baik wisatawan mancanegara (wisman) ataupun wisatawan nusantara (wisnus). Kekayaan adat dan budaya daerah ini tentunya akan memperkaya keragaman adat dan budaya nasional perlu untuk dilestarikan,” ujar I Gusti Ngurah Putra.

Dilaporkan, pelaksanaan malam puncak DCF-9 benar-benar luar biasa. Rasa rindu wisatawan terhadap event ini pun terobati. Terlebih saat lima ribu lampion diterbangkan. Langit sekitar Candi Arjuna di Dataran Tinggi Dieng menjadi sangat cantik dan semarak.

Ribuan lampion beraneka warna yang diterbangkan pada rangkaian Festival Budaya Dieng 2018. Suhu dingin yang mencapai di bawah 10 derajat Celcius, tidak mampu menyurutkan minat wisatawan dan masyarakat untuk tetap berada di pelataran Candi Arjuna.

Sambil menyulut api untuk menerbangkan lampion, ribuan wisatawan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama istri, dan Bupati Banjarnegara Budi Sarwono, juga terlihat menerbangkan lampion dari atas panggung acara.

“Malam ini Dieng indah, penuh dengan lampion. Warna-warni lampion dan dinginnya Dieng diharapkan bisa meredakan suhu politik menjelang Pilpres 2019,” kata Ganjar sambil memandang ke langit di atas Dataran Tinggi Dieng yang dihiasi ribuan lampion.

Ganjar mendorong agar pelaksanaan DCF selanjutnya bisa memberi dampak perekonomian bagi masyarakat setempat. Penerbangan ribuan lampion dilakukan serentak usai pentas musik bertajuk ‘Senandung Negeri di Atas Awan’.

“Banyak wisatawan yang datang bahkan hingga 2 sampai 3 kali. Mereka sudah menikmati jazz atas awan semalam. Acara ini selalu menarik dan orang selalu menunggu-nunggu. Kami akan dorong terus pariwisata sebagai potensi ekonomi baru,” ujarnya.

Pentas musik ini menampilkan beberapa grup musik lokal dengan bintang tamu penyanyi Hiroaki Kato dari Jepang dan Noe vokalis band Letto. Kehadiran Noe yang sempat dirahasiakan panitia, membuat wisatawan kaget.

Lagu-lagu andalan band Letto pun dibawakannya, yang diikuti nyanyian wisatawan. Seperti ‘Sebelum Cahaya’, ‘Sandaran Hati’, hingga ‘Ruang Rindu’. Dengan menggunakan bahasa Jawa, sukses mengajak penonton berdendang.

Aksi panggung menawan juga diperlihatkan band Asal Yogyakarta, The Rain. Lewat hits ‘Terlatih Patah Hati’, The Rain berhasil menghipnotis ribuan penonton yang hadir. Lagu ini sekaligus menutup event yang sudah 9 kali dilaksanakan itu.

Editor: Risman Septian

Previous articleKomparasi Habib Salim Vs AHY dan Peluang Munculnya Tokoh Baru Pendamping Prabowo
Next articleKemenkominfo Bikin Gerakan Media Bermartabat Jelang Pemilu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here