KLHK: Pemadaman Api di Lahan Gambut Butuh Energi dan Waktu

Pemadaman Api ( Foto: Ist).

Jakarta, PONTAS.ID – Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Manggala Agni, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama-sama dengan para pihak terus berupaya melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga api padam di tingkat tapak.

Diketahui karhutla masih terjadi pada lahan gambut di beberapa titik di Sumatera dan Kalimantan.

“Beberapa kejadian kebakaran terjadi pada lahan gambut. Kebakaran pada gambut ini sangat berpotensi munculnya asap yang mengganggu jika tidak segera dituntaskan,” ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raflles B Panjaitan dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/7/2018).

Raffles menambahkan KLHK telah meningkatkan peran masyarakat dan para pihak di tingkat tapak sebagai upaya pencegahan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan bersama Manggala Agni.

“Praktik pembukaan lahan dengan membakar di tengah cuaca yang panas dan kering di beberapa wilayah menjadi salah penyebab terjadi karhutla akhir-akhir ini,” lanjut Raffles. Raffles menjelaskan kondisi gambut pada musim kemarau akan sangat kering sehingga mudah terbakar. Sebab, gambut mengandung bahan bakaran berupa bahan organik sisa tumbuhan sampai di bawah permukaan.

Api di lahan gambut bisa menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat dan sulit dideteksi. Hal itu menciptakan asap tebal.

“Oleh karena itu, pemadaman pada lahan gambut dibutuhkan energi dan waktu yang lebih besar dibandingkan pemadaman pada tanah mineral atau non-gambut,” kata Raffles lagi.

Sampai saat ini di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terpantau titik panas (hotspot) dan terjadi karhutla. Manggala Agni hingga saat ini masih melakukan pemadaman bersama dengan BPBD, TNI, Polri, dan juga Masyarakat Peduli Api.

Bahkan pemadaman juga masih dilakukan di Dusun Mulia, Desa Sungai Segajah Makmur, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, dan di Desa Penyaguhan, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Di Sumatera Selatan, Manggala Agni memadamkan api bersama personel pemadam kebakaran perusahaan pemegang konsesi, TNI, Polri, petugas Kecamatan Mendis dan Masyarakat Peduli Api di Desa Sindang Marga/Kali Berau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba.

Tim pemadaman darat dibagi menjadi enam tim untuk menuntaskan kebakaran yang terjadi. Hingga menjelang sore hari, api bisa dipadamkan. Bahkan personel gabungan Manggala Agni bersama BPBD Ogan Ilir, TNI, dan Polri juga berhasil memadamkan api di lahan sekitar 1,5 hektare di Desa Talang Pangeran Ilir, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir.

Bersama Brigdalkarhut Taman Nasional Berbak Sembilang, BPBD Tanjung Jabung Timur, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api, pemadaman beberapa titik di wilayah Jambi langsung ditangani oleh Manggala Agni Daops Bukit Tempurung. Pemadaman masih berlangsung hingga saat ini, seperti di Desa Sungai Sayang, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang berbatasan dengan Taman Nasional Berbak (27/07/2018).

Berdasarkan satelit NOAA, terpantau 14 titik, dengan perincian enam titik di Bangka Belitung, masing-masing tiga titik di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara, serta masing-masing satu titik di Jambi dan Riau. Hal itu berdasarkan pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Kamis pukul 20.00 WIB (26/07/2018).

Sementara itu, pantauan satelit TERRA AQUA mendeteksi 19 hotspot, dengan rincian enam titik di Riau, masing-masing tiga titik di Jawa Barat dan Jambi, dua titik di Bangka Belitung, serta masing-masing satu titik di Papua, NTT, dan Sumatera Barat.

Editor: Idul HM

Previous articleTingkatkan Pelayanan, Gedung Arsip Pertanahan Kabupaten Tangerang Dibangun
Next article10 ribu Kapal Pencuri Ikan Keluar dari Wilayah Laut RI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here