Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya berharap penyelenggaraan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2018, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) pada tanggal 8-10 Agustus 2018 mendatang dapat mendongkrak kunjungan wisatawan, baik dari mancanegara maupun dalam negeri ke Sulut.
Dalam peluncuran acara TIFF 2018 di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (9/7/2018) kemarin, Arief menyebut bahwa pihaknya menargetkan sebanyak 150 ribu wisatawan dalam negeri dan 90 ribu wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Tomohon.
“Penyelenggaraan TIFF sudah memasuki tahun ke-8. Pesertanya terus bertambah. Kita harapkan ke depan festival bunga ini akan semakin banyak menarik peserta dari mancanegara. Terlebih peserta dari mancanegara sudah confirm,” kata Arief saat launching TIFF 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona.
Pada TIFF 2018 nanti, negara-negara asal Eropa dan Asia akan ambil bagian. Hingga pada saat ini kontingen karnaval dari negara lain sudah ada 19 negara, yang terdiri dari 11 negara anggota Council of Asian Flower Exhibition (CAFE), ditambah 8 lainnya mulai dari Ceko, Nepal, Pakistan, Jepang, Kazakhstan, dan Georgia.
Arief pun juga mengungkapkan, bahwa angka pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Sulut sepanjang tahun 2017 lalu, tercatat paling tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Pertumbuhan angka wisatawan itu katanya melampaui Bali, dimana pertumbuhan angka kunjungan tersebut mencapai 66 persen.
“Compound Annual Growth Rate (CAGR) Bali 15 persen tumbuhnya. Jogja 17 persen. Ranking 2 mataram 20 persen. Dan yang paling tinggi Manado, mencapai 66 persen. Andalannya mendatangkan devisa, pariwisata sebagai leading sector. Tahun ini proyeksi 17 miliar dolar AS. Tahun depan 20 miliar dolar AS,” ujarnya.
Arief menambahkan, bahwa gelaran TIFF ini merupakan salah satu event nasional terbaik yang masuk Top 100 Calendar Event Pariwisata Indonesia. Karena itu, dia lantas mengingatkan bahwa penyelenggaraan TIFF ini harus memiliki standar nasional. Terlebih, TIFF memiliki level tak kalah dari festival bunga di Pasadena, AS.
“Tidak sulit saat menyeleksi event ini untuk jadi acara unggulan Indonesia. Perihal musik atau tarian, saya percaya Sulut. Maka koreografi harus bagus. Aransemen musik harus bagus. Harus bisa tingkat nasional semuanya peranti festivalnya. Tomohon tidak kalah seperti parade di Pasadena,” tutur dia.
Ditempat yang sama, Ketua TIFF 2018, Coreta Louise Kapoyos menjelaskan bahwa Event TIFF 2018 mengangkat tema ‘Beautiful Tomohon, Sing with Flowers’, guna menegaskan Tomohon sebagai kota bunga yang memiliki alam yang sangat indah, yang dikaruniai dengan banyak gunung, danau, dan juga air terjun.
Rombongan festival TIFF 2018 nanti, ungkap Coreta, akan dibatasi sebanyak 30 kendaraan sepanjang 10 kilometer, untuk menjaga kualitas agar tidak terlalu panjang. Tempat yang bakal dipergunakan pun masih dengan event-event sebelumnya, yakni di Lapangan Kota Tomohon, eks Rindam dengan latar Gunung Lokon.
Sementara itu Walikota Tomohon, Jimmy Feidie Eman membenarkan jika ajang TIFF ini memang sangat efektif dan efisien sebagai promosi pariwisata. Dan juga akan ada multiple effect untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pihak terdampak antara lain tukang bangunan, pengusaha toko, pemilik kendaraan.
“Pengusaha hotel cottage resto. Nanti juga akan ada 300 kamar dengan hotel bintang 5. Dari tahun 2016 ke 2017 wisatawan mancanegara yang datang untuk TIFF dari 26.441 jadi 39.000 orang, naik drastis. Rangkaian kegiatan terdiri dari Tournament of Flowers (Flower Parade) dan Flower Fashion Carnival,” tukas Jimmy.
Editor: Risman Septian