Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan ada dua fokus utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla yakni pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia Indonesia.
“Kebijakan ini diambil bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerataan pembangunan, dan memacu pertumbuhan ekonomi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat memberikan kuliah umum di Universitas Swadaya Gunung Jati (Uswagati) di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (20/5/2018).
“Pada tahun pertama hingga keempat (2015-2018), titik berat pada pembangunan infrastruktur. Tahun kelima dan selanjutnya fokus pada pembangunan SDM dimana perencanaan programnya sudah dilakukan tahun ini,” kata Basuki.
Ketersediaan infrastruktur sangat penting mendukung daya saing nasional diantaranya melalui ekspor produk Indonesia dengan semakin efisiennya biaya logistik. Infrastruktur juga berperan meningkatkan investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk meningkatkan konektivitas, Basuki mengatakan, Pemerintahan akan menyelesaikan pembangunan jalan tol baru sepanjang 1.852 km. “Sebelumnya, sejak Tol Jagorawi hingga akhir 2014 kita hanya memiliki 870 km jalan tol,”ungkapnya.
Di Provinsi Jawa Barat, Menteri Basuki mengatakan dari total anggaran Kementerian PUPR tahun 2018 sebesar Rp 108 triliun, alokasi anggaran pembangunan infrastruktur di provinsi ini mencapai Rp 5,4 triliun, di mana Rp 3,02 triliun diantaranya bidang sumber daya air, termasuk membangun Daerah Irigasi (DI) Leuwigoong, Rengrang dan Rentang yang akan meningkatkan Indek Pertanaman (IP) menjadi 250 persen.
Sumber Daya Air
Basuki menambahkan, Ditjen Sumber Daya Air juga tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuningan di Jawa Barat dengan kapasitas tampung 25 juta m3. Manfaat bendungan ini untuk irigasi seluas 1.000 hektar di Kabupaten Kuningan dan 2.000 hektar di Brebes. Selain itu sebagai sumber air baku sebesar 300 liter/detik dan potensi pembangkit listrik 0,5 MW dengan progres konstruksinya sudah 80 persen.
Selain bendungan dan irigasi juga dilakukan Pengembangan dan Rehabilitasi Permukaan, Rawa dan Tambak, Pengendali Banjir, Lahar, Pengelolaan Drainase Utama Perkotaan, dan Pengaman Pantai sepanjang 23,4 km, Pengelolaan Bendungan, Danau, dan Bangunan Penampung Air Lainnya (4 Bendungan, 11 embung dibangun, 8 embung direhabilitasi, Penyediaan dan Pengelolaan Air tanah dan Air Baku (56 titik).
“Untuk alokasi anggaran Bidang Bina Marga sebesar Rp 1,47 Triliun utamanya untuk pemeliharaan rutin dan rehabilitasi Jalan dan jembatan. Selain itu juga dilakukan pelebaran jalan menuju standar sepanjang 26,9 km, pembangunan jalan baru 1,3 km,” terang Menteri Basuki.
Selain itu, anggaran bidang Cipta Karya sebesar Rp 656 miliar yang difokuskan untuk penataan kawasan permukiman, pengembangan sistem air minum dan padat karya pembangunan jalan produksi, Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), Sanimas dan Pamsimas.
“Dan di bidang penyediaan perumahan, alokasi anggaran di Jawa Barat sebesar Rp 312 miliar yang difokuskan untuk penyediaan perumahan berupa Rusun, Rusus dan rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah seperti nelayan,” pungkasnya.
Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Bob Arthur Lambogia dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Editor: Hendrik JS