Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui bahwa salah seorang PNS di jajaran Kementerian Agama, berinisial Wi (48) merupakan istri Budi Satrio (49), terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 di Sidoarjo, Jawa Timur.
“Benar, hal itu terkonfirmasi setelah kami dapatkan informasi dari Kanwil Kemenag Jatim serta dari inspektorat jenderal yang khusus kami terjunkan ke Jawa Timur,” kata Lukman kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Wi kata Lukman, saat ini berstatus PNS (Aparatur Sipil Negara /ASN) di kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Timur. Saat ini Wi telah diamankan oleh pihak kepolisian. Lukman juga mengatakan Kementerian Agama merupakan kementerian yang terbanyak memiliki satuan kerja di daerah-daerah.
Untuk itu, pihaknya lanjut dia, masih terus mendalami apakah Wi secara aktif terlibat membantu suaminya termasuk perencanaan aksi terorisme.
Jika terbukti melanggar hukum, Lukman memastikan akan menjatuhkan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku, “Kami terus berkomunikasi dengan aparat penegak hukum,” kata Lukman.
Lukman melanjutkan, Kemenag akan melakukan evaluasi dan meningkatkan kewaspadaan dengan kejadian ini. Dia juga menekankan agar setiap PNS yang bertugas di Kemenag harus bekerja sesuai sumpah dan janji saat dia dilantik.
“Kami akan tegas memberikan sanksi kepada seluruh ASN jika yang bersangkutan terbukti melanggar hukum, sumpah, regulasi dan khususnya aturan ASN,” tutupnya.
Sebagaimana dikeahui, Budi Satrio ditembak tim Densus 88 di rumahnya di kompleks Perumahan Puri Maharani Blok A4/11, Desa Masangan Wetan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/5/2018) lalu.
Budi sudah menempati rumah tersebut sejak 2006, bersama istrinya, Wi.
Editor: Hendrik JS