PDIP dan Demokrat Diminta Menahan Diri

Juru bicara PSI, Dini Shanti Purwono (ist)

Jakarta, PONTAS.ID – Hubungan Partai Demokrat dan PDIP kembali panas. Pemicunya, nyanyian terdakwa Setya Novanto di sidang e-KTP yang menyebut dua politikus PDIP Puan Maharani dan Pramono Anung terima duit senilai USD 500 ribu.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengimbau PDIP dan Demokrat menahan diri sambil memastikan para kadernya tak terlibat dalam kasus yang merugikan negara triliunan rupiah itu.

“Bukan justru saling menuduh bahwa partai lain adalah partai yang paling korup,” kata Juru bicara PSI, Dini Shanti Purwono, Sabtu (24/3/2018).

Dia mengatakan, PDIP dan Demokrat adalah dua partai besar yang perilakunya menjadi rujukan rakyat Indonesia. Pihaknya khawatir perseteruan terbuka antara dua partai besar tersebut bukan saja memecah bangsa, namun juga bisa memperlemah upaya melawan korupsi.

“Perseteruan PDIP dan Partai Demokrat secara terbuka juga bisa meningkatkan ketidakpercayaan publik pada partai politik dan DPR, yang pada dasarnya adalah dua kekuatan vital dalam demokrasi Indonesia,” katanya.

Menurutnya, PSI sebagai partai baru berharap partai-partai terdahulu untuk memberi contoh yang dapat diteladani. Sebab, menurutnya, masyarakat sudah bosan menyaksikan konflik politik berkelanjutan yang bertentangan dengan tujuan membangun Indonesia yang damai dan sejahtera.

“PSI menyerukan seluruh elemen bangsa untuk memerangi korupsi secara kolektif dengan meninggalkan sekat sekat politik yang ada,” katanya

Previous articleTNI Bakal Gelar Operasi Kemanusiaan di Sorong Selatan
Next articleBPOM Diminta Investigasi Ikan Kaleng Impor Mengandung Cacing

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here