Ekonomi Syariah Dapat Dikembangkan Melalui Sektor Wisata

Malioboro menjadi salah satu tujuan wisata

Yogyakarta, PONTAS.ID – Masyarakat Ekonoi Syariah (MES) mendorong agar Yogyakarta dapat melebarkan sayap melalui pengembangan wisata syariah atau wisata halal. Mengingat, potensi wisata sebagai salah satu penggerak utama perekonomian di Yogyakarta ternyata belum memiliki wisata syariah.

“Pengembangan ekonomi syariah saat ini terkesan hanya terkonsentrasi melalui pengembangan lembaga keuangan syariah. Padahal, ekonomi syariah juga dapat dikembangkan melalui sektor wisata,” kata Ketua Pengurus Pusat MES, Muliaman D. Hadad usai melantik Pengurus MES DIY Periode 2017-2020 di Balaikota Yogyakarta, Jumat, (23/3/18).

Karena Yogya memang sudah dikenal sebagai destinasi utama wisatawan, lanjut dia, Yogyakarta memiliki potensi yang sangat besar untuk kemudian mengembangkan wisata halal. Apalagi, kini wisata halal sedang digandrungi oleh wisatawan dari seluruh dunia.

“Tak perlu terlalu banyak melakukan perubahan, cukup dengan memanfaatkan potensi yang sudah ada namun dikemas dengan nuansa syariah dan halal,” kata dia sambil menambahkan dengan mengembangkan kuliner halal.

Mengingat, kuliner adalah salah satu penunjuang utama dalam menjadi daya tarik pariwisata. Baik itu hidangan yang dapat disantap selama berwisata maupun kuliner yang sifatnya sebagai oleh-oleh. Ia pun mengatakan, di beberapa negara maju, kuliner halal tengah menjadi primadona, bahkan bagi masyarakat non muslim sekalipun.

Tak heran, banyak restoran yang menghidangkan sajian halal menjadi incaran masyarakat dari berbagai kalangan. “Hal ini terjadi karena hidangan halal dikaitkan dengan hidangan yang sehat,” ujarnya seperti dilansir laman Republika.co.id

Selain itu, ia beranggapan Yogyakarta memiliki potensi untuk menggelar acara-acara berskala internasional yang bertujuan untuk mempromosikan produk-produk syariah seperti busana muslim. Menurutnya, hal itu dapat dikemas dengan peragaan busana muslim karya desainer internasional serta pernak-pernik khas yang merupakan produk dari pengrajin lokal. Mungkin, kegiatan itu bisa dikemas dalam acara bertajuk ‘Yogya Halal Week’.

Muliaman optimsitis, dengan potensi yang telah dimiliki Yogya saat ini, kegiatan bernuansa syariah itu mampu menyedot perhatian wisatawan karena selain dapat menikmati wisata bernuasa syariah dan halal, wisatawan dapat sekaligus menikmati sajian panorama alam serta kearifan budaya yang ada di Yogyakarta.

Previous articleAmien Rais Sebut Indonesia Dikuasai Asing, Begini Penjelasan BPN
Next articleAkselerasi Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SMK Pariwisata

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here