Jangan Ada di Antara Kita yang Selingkuh dari Pak Djarot

Cagub Sumut Djarot Kunjungi pasar tradisional di wilayah Kota Kabanjahe

Medan, PONTAS.ID – Gencar dalam blusukan ke lapangan untuk bertemu langsung kepada masyarakat Sumatera Utara, Medan, Calon Gubernur Sumatera Utara usungan PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat kembali melanjutkan blusukan ke pasar tradisional di wilayah Kota Kabanjahe.

Kunjungan Djarot tersebut mendapatkan sambutan meriah dari para pedagang dan warga yang sedang beraktivitas di Pusat Pasar Kabanjahe tersebut. Pada kesempatan tersebut Warga berebut untuk dapat bersalaman maupun berfoto bersama dengannya.

Tak hanya itu, warga juga mengungkapkan, mereka siap mendukung pasangan Djarot dan Sihar Sitorus dalam Pemilihan Gubenur (Pilgub) Sumut 2018 mendatang.

Namun ada hal yang menarik pada kunjungan Djarot kali ini, bila biasanya saat blusukan calon kepala daerah yang menjanjikan sesuatu bagi warganya. Namun kali ini yang terjadi justru kebalikannya, Warga serta pedagang justru yang berjanji kepada Cagub Djarot tidak akan berpindah ke lain hati.

“Mari kita dukung Pak Djarot dan Pak Sihar dalam pemilihan. Jangan ada di antara kita yang selingkuh dari Pak Djarot,” ujar Rasmita Purba, seorang warga, sekaligus pedagang dengan semangat mengebu-gebu, Rabu, (14/3/18).

Sementara itu, Djarot tampak mendatangi satu persatu kios yang ada di Pusat Pasar Kabanjahe. Salah satu kios yang didatanginya adalah penjual bunga. Menurutnya, harga bunga di Kabanjahe sangatlah murah dibandingkan dengan harga bunga di Jakarta.

“Sangat murah di sini bunganya. Murah banget, ini aku ada beli beberapa ikat,” kata Djarot.

Dia mengatakan, Kabupaten Karo sesungguhnya memiliki tanah yang sangat subur sehingga bisa menghasilkan buah-buahan, sayur-sayuran serta bunga yang terbaik.

“Inilah lumbung untuk buah, sayur, dan bunga. Harusnya ini bisa dijadikan potensi untuk Kabupaten Karo,” ujarnya.

Djarot menilai, keberadaan Gunung Sinabung yang semakin membuat tanah di Kabupaten Karo menjadi subur harusnya bisa dilirik potensinya oleh pemerintah setempat.

“Pemerintah harusnya bisa menjadikan bunga Karo menjadi bunga Djoss, buah Karo menjadi buah Djoss, dan sayur Karo menjadi sayur Djoss. Artinya yang Djoss adalah yang mampu menyejahterakan warga, baik petani maupun pedagang di Kabupaten Karo. Salam Djoss,” tuturnya.

Previous articleKomisi I Akan Bentuk Tim Investigasi Kecelakaan Alutista
Next articleMenpar Paparkan Wonderful Indonesia Go Digital di Watimpres

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here