
Jakarta, PONTAS.ID – Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mulai meneliti sejumlah bukti di lokasi ambruknya box girder bentang proyek LRT di Jl, Kayu Putih Raya, Pulogadung, Jakarta Timur. Diketahui PT VSL Indonesia menjadi pelaksana pemasangan box girder yang ambruk sekitar pukul 00.20 WIB, Senin (22/1/2018) dini hari tadi.
“Ada juga barang-barang yang akan akan diambil sampelnya untuk memprediksi bagaimana kejadiannya ini sebetulnya,” kata Kapolsek Pulogadung, Kompol Sukadi di lokasi kejadian, Senin (22/1/2018).
Barang bukti yang akan diuji salah satunya kawat seling pengangkat beton, untuk mengetahui standar kelayakan, “Iya diteliti standarnya, kan ada 5 lubang di setiap lubang itu ada 19 seling. Dari 19 itu yang putus itu akan dipotong dan diuji kemampuannya untuk mengetahui dari seling itu bisa ngangkat berapa ton. Bx girder itu kan beratnya lebih dari 200 ton,” jelas dia.
Tim Labfor kata Sukadi, akan melakukan pemeriksaan ulang besok, Selasa (23/1/2018).
Human Error
Terpisah, dari Palembang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turut menyelidiki insiden ini.
“Saya akan menugaskan KNKT untuk melakukan penelitian. Kita juga akan meningkatkan keselamatan kerja dalam berkonstruksi,” kata Menhub usai menjadi pembicara dalam Kongres Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di GOR Dempo, Palembang, Senin (22/1/2018).
Menhub menduga, faktor kesalahan manusia (human error) turut menjadi penyebab ambruknya box girder, “Saya pikir ini adalah unsur manusia ya. Jadi human error ini juga ada suatu catatan disana dan kita akan klarifikasi ini. Dalam waktu dekat kita sampaikan rekomendasi terkait teknisnya,” katanya.
Editor: Hendrik JS