Ini Kontrak Politik yang Loloskan Djarot-Sihar

Sekjen PPP Arsul Sani

Jakarta, PONTAS.ID – Pasangan calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat dan wakilnya Sihar Sitorus resmi maju di Pilkada Sumatera Utara. Namun sebelum resmi maju, hingga siang tadi, Rabu (10/1/2018), pasangan ini cukup kesulitan untuk mendapatkan 4 kursi dukungan dari PPP, karena PDIP hanya mengantongi 16 kursi.

Kepastian dukungan ini baru didapat pasangan Djarot-Sihar setelah meneken kontrak politik dengan PPP. “Karena ada keberatan dari teman-teman di sana (Sumut), maka Pak Djarot dan Pak Sihar membuat kontrak politik dengan PPP yang berkaitan dengan umat Islam,” kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada PONTAS.id, Rabu (10/1/2018).

Terdapat enam poin dalam kontrak politik itu. Salah satunya pasangan Djarot-Sihar harus mengintensifkan gerakan Wakaf Alquran.

Menurut Arsul, gerakan itu sebelumnya telah berhasil mendistribusikan lebih dari 50.000 Alquran ke provinsi yang minoritas muslim.
Arsul menyebut, partainya juga meminta Djarot-Sihar menjalin komunikasi yang baik dengan kalangan muslim.

Namun, Arsul hanya menyebut 4 dari 6 poin kontrak politik tersebut, yakni:

1.Mendukung Gerakan Nasional Wakaf Al Quran yang memang digelorakan oleh PPP.
2.Agar mengalokasikan lebih besar lagi dan secara khusus di APBD nanti kalau menjadi gubernur dan wakil gubernur, alokasi anggaran untuk kepentingan lembaga pendidikan Islam dan ponpes di Sumut.

3.Agar mendorong lahirnya peraturan daerah yang melarang atau membatasi peredaran miras di wilayah Sumut.
4.Agar kalau menang maka selama pemerintahan, indeks pembangunan SDM harus ditingkatkan dan pengentasan kemiskinan.
Editor: Hendrik JS

Previous articleIlmuwan Temukan Obat Gel untuk Pria yang Loyo di Ranjang
Next articleRingkus Penculik Anak, Polisi Tak Pakai Lama

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here