Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada akhir tahun 2019, jalan Trans Papua sepanjang 4.330 km tersambung seluruhnya. Saat ini jalan yang belum tembus sepanjang 171,7 km.
Proyek ini untuk mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni membangun dari pinggiran untuk pemerataan dan keadilan pembangunan.
“Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan tahun 2019 bisa tersambung seluruhnya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono baru-baru ini, mengutip laman setkab.go.id Minggu (7/1/2018).
Hal ini ditegaskan Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, yang mengatakan pembangunan infrastruktur di Papua dilakukan bukan berdasarkan tingkat kelayakan finansial, “Namun dalam konteks menjaga kesatuan NKRI,” kata
Percepatan pembangunan ini ditandai dengan telah ditandatanganinya dua kontrak pekerjaan konstruksi dan dua pekerjaan pengawasan senilai Rp199,48 miliar.
“Paket-paket pekerjaan ini sebenarnya sudah ditandatangani pada 26 Desember 2017. Seluruh pekerjaan ini merupakan paket multiyear contract (kontrak tahun jamak) 2017-2018,” terang Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN XVIII Jayapura Osman Harianto Marbun, di Jakarta Kamis lalu.
Adapun Kontrak yang ditandatangani adalah penggantian Jembatan Kali Kabur 3 Tahap II sepanjang 260 meter oleh PT Simaka dengan nilai kontrak Rp84,4 miliar.
Selain itu juga ditandatangani kontrak pembangunan jalan perbatasan yakni ruas Oksibil-Towe Hitam sepanjang 5,5 km dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya senilai Rp108,56 miliar.
“Tantangan selain kondisi cuaca dan alam yang masih berupa hutan, adalah batu-batuan harus didatangkan dari Palu atau menggunakan campuran tanah dan semen (soil cement),” tandasnya.
Editor: Hendrik JS