Jakarta, PONTAS.ID – Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai sistem produksi pangan di Indonesia saat ini mengalamai masalah besar alias sedang carut-marut.
Sementara, Pemerintah telah mencanangkan ]tahun 2028 Indonesia mengalami Swasembada Pangan.
Alasan ia menyebut dunia pangan di dalam negeri mengalami carut-marutnya khususnya soal sistem produksi pangan itu karena masing-masing lembaga yang berjalan sendiri, tanpa ada satu penanggung jawab utama yang mengatur hal tersebut. Firman yang juga legislator dapil Jateng III ingin persoalan ini segera dibenahi.
“Tadi dijelaskan oleh Pak Dirut Bulog bahwa mereka punya planning untuk terlibat dalam produksi pangan, juga PT Pupuk Indonesia dan perusahaan turunannya semua bergerak untuk produksi pangan juga kehutanan. Ini menunjukkan pemerintah tidak siap, tidak punya sistem,” katanya, Minggu (17/11/2024).
Bulog bisa melakukan transformasi kelembagaan. Misalnya, kalau terjadi impor, maka bahan itu masuk ke gudang Bulog, dan Bulog bisa menentukan berapa harga yang harus dijual di pasaran.
“Jadi terkendali. Jadi ada harga atas dan harga bawah. Harga bawah adalah harga keekonomisan supaya petani diuntungkan, harga atas agar konsumen tidak terlampau membeli pangan dengan harga mahal,” tutup politikus Golkar ini.


























