Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih menekankan peran IFG (Indonesia Financial Group) sebagai holding BUMN non bank untuk dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi khususnya juga asuransi yang dikelola perusahaan BUMN.
“Kami berharap IFG yang mengedepankan proteksi bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada industri asuransi yang akhir-akhir ini sempat diguncang kasus-kasus gagal bayar, salah satunya dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero),” kata pria akrab disapa Demer dalam siaran persnya, Rabu (27/10/2021).
“Sebagai Anggota DPR Komisi VI yang membidangi BUMN yang sebagai salah satu mitra kerja tentunya saya mendorong IFG terus menawarkan produk yang sifatnya berkelanjutan bagi perusahaan serta memberikan proteksi kepada pemegang polis,” sambung Demer.
Salah satu caranya adalah dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang terintegrasi. IFG terus memperkuat keterlibatan holding utamanya pada produk. “Tujuannya, untuk memastikan produk tersebut aman baik bagi perusahaan maupun nasabah,” ujar Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini.
Demer menjelaskan IFG (Indonesia Financial Group) merupakan holding yang dibentuk pemerintah untuk berperan dalam pembangunan nasional melalui pengembangan industri keuangan non bank yang lengkap dan inovatif melalui layanan investasi, perasuransian dan penjaminan.
Untuk diketahui bahwa penetapan IFG sebagai holding BUMN non bank merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Penulis: Luki Herdian
Editor: Pahala Simanjuntak