Jakarta, PONTAS.ID – Kepala Humas Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa memastikan bahwa GeNose C19 yang dipakai sebagai syarat untuk melakukan perjalanan dengan kereta Api telah teruji. Hal ini bedasarkan izin edar yang dikeluarkan oleh kementerian Kesehatan dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 dan Satgas Covid-19.
“Penggunaan GeNose tes sebagai salah satu alat deteksi virus Corona sudah diatur pada surat edaran dari satgas Covid-19 dan Kemenhub. Artinya sudah dilakukan pengujian sebelumnya,” ujar Eva Chairunisa kepada PONTAS.id saat dihubungi melalui media perpesanan WhatsApp, Senin (29/3/2021).
Menurutnya, ada tiga jenis pemeriksaan yang diakui hasilnya untuk dijadikan lampiran persyaratan perjalanan Kereta Api jarak jauh di antaranya, PCR tes, Swab Antigen dan GeNose C19. “Jadi ada 3 jenis pemeriksaan bukan hanya GeNose saja. Calon penumpang bisa memilih salah satu jenis pemeriksaan yang mau digunakan,” imbuhnya
Selanjutnya, jika calon penumpang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan melalui salah satu alat uji tersebut, maka yang bersangkutan tidak akan diperkenankan untuk melanjutkan perjalanannya.
“Petugas akan mengarahkan calon penumpang untuk membatalkan keberangkatannya dan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke Dokter. Jadi tidak ada yang memberikan pilihan kedua,” pungkasnya
sebelumnya, AD (44), calon penumpang Kereta Api mengeluhkan pengujian Covid-19 di Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat.
“Awalnya saya melakukan uji Covid-19 melalui tes GeNose dengan biaya Rp.20 ribu. Hasilnya saya dinyatakan positif. Padahal saat itu kondisi saya sedang dalam kondisi yang sangat fit,” ungkapnya saat mengadukan pengalaman dirinya kepada PONTAS.id, Rabu (3/3/2021).
Setelah terbit hasil GeNose, petugas kata AD memberikan dirinya dua pilihan, yakni membatalkan perjalanan atau melakukan kembali Tes Antigen dengan biaya Rp.105.000.
“Ketika saya melakukan tes uji Covid-19 pakai Antigen, hasilnya malah negatif. Berarti pemeriksaan virus Corona melalui GeNose belum teruji kebenarannya,” keluhnya
“Kalau memang belum teruji, mengapa GeNose bisa dipakai oleh PT KAI sebagai indikator bebas Corona. Jangan-jangan ini hanya akal-akalan saja,” tandasnya
Sebagai informasi, GeNose merupakan karya Universitas Gadjah Mada (UGM) yang penelitiannya didanai Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
Penulis: Rahmat Mauliady
Editor: Pahala Simanjuntak