MPR Bersama PWI Adakan UKW Parlemen

MPR bersama PWI Adakan UKW Parlemen
MPR bersama PWI Adakan UKW Parlemen

Jakarta, PONTAS.ID – Ketua MPRBambang Soesatyo bersama Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan PWI Jaya menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) untuk para wartawan yang tergabung dalam KWP.

Angkatan pertama UKW-KWP sekaligus angkatan ke-50 UKW-PWI Jaya ini diikuti 32 peserta. Sebanyak 30 peserta mengikuti UKW tingkat Wartawan Muda, dan 2 orang mengikuti UKW tingkat Wartawan Utama.

“Setidaknya ada 145 wartawan yang tergabung dalam keanggotaan KWP. Jadi masih ada 113 wartawan lagi yang belum mengikuti UKW. Kita targetkan setidaknya sebelum masa persidangan parlemen yang akan dibuka mulai 8 Maret hingga 9 April 2021 ini, seluruh wartawan dalam KWP sudah tersertifikasi,” ujar Bamsoet saat membuka UKW-KWP di Jakarta, Selasa (23/2/2021).

Ketua DPR RI ke-20 ini juga menceritakan kisah hidupnya semasa menjalani karir sebagai wartawan. Sebagai anggota PWI Jaya, dirinya juga mengikuti ujian dari tingkat Calon Anggota, Wartawan Muda, dan seterusnya. Bahkan saat akan menjadi pemimpin redaksi salah satu media massa, dirinya kembali harus mengikuti ujian dari PWI Jaya, selain juga mengikuti penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

“Menjaga kepercayaan dan menjalin hubungan baik dengan narasumber merupakan dua hal yang selalu saya lakukan saat menjalani karir sebagai wartawan. Saat media massa tempat saya bekerja, harian Prioritas, dibredel, saya lantas berinisiatif mendirikan majalah Info Bisnis. Di zaman itu mendirikan media massa sangat sulit, karena salah satu syaratnya harus memiliki deposito Rp 1 miliar. Berkat hubungan baik dengan para pengusaha yang pernah menjadi narasumber, antara lain Pak Aburizal Bakrie, Pak Agung Laksono, dan Pak Fadel Muhammad, kesulitan tersebut bisa diatasi,” cerita Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan, merujuk Peraturan Dewan Pers Nomor 1 Tahun 2010 (yang diperbarui dengan Peraturan Dewan Pers Nomor 4 tahun 2017) tentang Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW), makna penting penyelenggaraan uji kompetensi wartawan tersirat dari tujuan diselenggarakannya SKW. Pertama, meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan. Kedua, menjadi acuan sistem evaluasi kinerja wartawan oleh perusahaan.

Ketiga, menegakkan kemerdekaan pers berdasarkan kepentingan publik. Keempat, menjaga harkat dan martabat kewartawanan sebagai profesi penghasil karya intelektual. Kelima, menghindarkan penyalahgunaan profesi wartawan. Keenam, menempatkan wartawan pada kedudukan strategis dalam industri pers.

“Jumlah wartawan di Indonesia diperkirakan lebih dari 120.000. Hingga November tahun 2020, diperkirakan baru sekitar 28.000 wartawan yang telah mengikuti UKW, atau sekitar 23 persen dari total jumlah wartawan yang ada. Artinya masih ada pekerjaan rumah bagi kita untuk membangun terwujudnya pers yang memenuhi standar kompetensi dan profesionalitas,” jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, dengan mengikuti UKW, para wartawan juga bisa meningkatkan skillnya. Sehingga tak kalah bersaing dengan para buzzer, maupun penyebar hoax dan disinformasi publik yang beroperasi di berbagai platform media massa.

“Kemampuan media massa dalam menyajikan informasi yang akurat, objektif, dan berimbang, pada gilirannya akan mendorong terwujudnya masyarakat yang sehat. Yaitu masyarakat yang melek informasi dalam makna yang sebenarnya. Semua itu bisa terwujud tatkala wartawannya memiliki kompetensi,” pungkas Bamsoet.

Media Adalah Mitra Konstruktif

Sementara itu, Kabiro Humas Setjen MPR, Siti Fauziah bersyukur acara uji kompetensi wartawan bisa terselenggara pada hari ini.

“Syukur hari ini kita bisa menyelenggarakan acara di tengah masa pandemi Covid-19,” tuturnya.

Meski demikian, acara yang digelar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk itu dirinya berharap semua peserta bisa menjaga kesehatan yang ada.

Wartawan yang mengikuti kegiatan tersebut menurut Siti Fauziah merupakan bagian kecil dari ratusan wartawan yang terdaftar di Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP).

“Mudah-mudahan uji kompetensi wartawan bisa terus berlanjut hingga semua anggota koordinatoriat wartawan parlemen lulus ujiannya,” harap perempuan asal Bandung itu.

Menurut Siti Fauziah, ketika ide pelaksanaan UKW ini disampaikan, dirinya langsung menyambut dengan baik sebab Biro Humas MPR menganggap teman-teman media sebagai mitra yang konstruktif.

Dirinya berharap, media menjadi jendela bagi masyarakat untuk memahami MPR dalam menjalankan tugas-tugasnya. Serta mengukuhkan peran MPR sebagai Rumah Kebangsaan pengawal ideologi Pancasila dan kedaulatan rakyat.

Dikatakan saat ini tugas MPR yang setiap hari dilaksanakan adalah Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut Empat Pilar MPR. Sosialisasi yang ada dilakukan dengan beragam metode.

“Kita kerap melibatkan teman-teman media untuk ikut mensosialisasikan Empat Pilar,” tuturnya.

Kompetensi disebut perlu dimiliki oleh wartawan sehingga acara ini perlu dilakukan. “Bila sudah memiliki kompetensi maka kinerja wartawan yang bersangkutan tidak diragukan lagi,” paparnya.

Diakui selama ini kinerja wartawan yang ada di Komplek Gedung MPR/DPR/DPD sudah bagus, “selama ini sudah bagus-bagus saja,” ungkap perempuan yang akrab dipanggil Bu Titik itu. Meski demikian dengan adanya uji kompetensi wartawan maka diharapkan kinerja yang ada akan lebih baik lagi.

Dirinya berharap 32 wartawan yang mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 2 hari itu bisa lulus semua.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KWP Marlen Sitompul mengucapkan terima kasih kepada Ketua MPR, Biro Humas, dan PWI. Dikatakan bila tidak ada dukungan dari Ketua MPR dan Biro Humas maka acara ini tak bisa terlaksana.

“Terima kasih atas dukungan dan support dari Ketua MPR dan Biro Humas,” tuturnya. Dirinya berharap kerja sama antara wartawan dan MPR bisa terus berlanjut. “Mudah-mudahan sinergi antara wartawan dan MPR bisa terus terjalin,” harapnya.

Turut hadir antara lain Ketua Umum PWI Atal Sembiring Depari, Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah, Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi MPR Siti Fauziah dan Ketua KWP Marlen Erikson Sitompul.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Rahmat Mauliady

Previous articlePetugas Gabungan Menggelar Optibmask di Jiung Kemayoran
Next articleIrwandi Berharap Kesejahteraan Masyarakat Dimaksimalkan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here