Sidang ICC-MAB, UNESCO Tetapkan 3 Nominasi Cagar Biosfer dari Indonesia

Jakarta, PONTAS.ID Tiga nominasi cagar biosfer baru yang berasal dari Indonesia resmi ditetapkan dalam pelaksanaan Sidang ke-32  Man and the Biosphere Programme International Co-ordinating Council (ICC-MAB) UNESCO 2020, pada Rabu (28/10/2020).

Ketiga Cagar Biosfer baru Indonesia seluas total 2.237.373,26 hektare yang dikukuhkan oleh sidang ICC MAB kali ini adalah Cagar Biosfer Bunaken Tangkoko Minahasa (746.412,54 hektare/ha), Cagar Biosfer Karimunjawa Jepara Muria (1.236.083,97 ha) dan Cagar Biosfer Merapi Merbabu Menoreh (254.876,75 ha).

“Kini Indonesia memiliki 19 cagar biosfer seluas 29.901.729,259 hektare yang menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserves (WNBR),” ungkap Direktur Eksekutif Komite Nasional Program MAB Indonesia – Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) Y. Purwanto dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (31/10).

yang dimiliki Indonesia tersebut, ia menyebutkan, luas kawasan konservasi yang menjadi area inti cagar biosfer adalah 5.261.133,42 ha atau sebesar >20% dari total luas kawasan cagar biosfer yang ada.

Purwanto menyebutkan, capaian penambahan tiga cagar biosfer ini merupakan prestasi Indonesia yang dimotori oleh Komite Nasional MAB UNESCO Indonesia yang didukung oleh LIPI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan enam pemerintah kabupaten/kota lainnya.

Purwanto menyatakan bahwa konsep Cagar Biosfer itu sendiri telah digagas oleh UNESCO sejak tahun 1971.

“Konsep cagar biosfer adalah mengelola suatu kawasan yang ditujukan untuk mengharmonisasikan antara kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati – sosial – ekonomi yang berkelanjutan dan dukungan logistik yang cukup di mana kawasan konservasi merupakan core area-nya,” jelasnya.

Purwanto juga menyebutkan, saat ini jumlah cagar biosfer telah mencapai jumlah 714 yang tersebar di 129 negara di dunia.

Direktur Program dan Pengembangan, Komite Nasional MAB Indonesia sekaligus Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Hari Nugroho menyebutkan, keberadaan 19 cagar biosfer Indonesia membuat Indonesia memiliki peluang besar untuk mendemonstrasikan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Hartono

Editor: Idul HM

Previous articleRampung, Bendungan Tapin Mulai Diisi Untuk Tingkatkan Produksi Pangan di Kalsel
Next articlePolisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Pemukul Anggota TNI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here