Wapres: Vaksinasi Sejalan dengan Ajaran Islam

Ma'ruf Amin
Ma'ruf Amin

Jakarta, PONTAS.ID – Pemerintah tengah melakukan uji klinis vaksin COVID-19 yang akan disuntikkan pada jutaan warga di Indonesia. Vaksin itu diadakan melalui kerja sama dengan negara-negara lain ataupun yang dikembangkan sendiri, yakni vaksin Merah Putih.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin memastikan vaksin yang akan disuntikkan kepada jutaan warga Indonesia nantinya sudah melalui beberapa tahap uji klinis. Bahkan keberadaan vaksin, menurutnya, juga sejalan dengan ajaran syariat Islam dan hadis-hadis nabi Muhammad SAW.

Dia menjelaskan vaksinasi menjadi salah satu tujuan yang disyariatkan ajaran Islam, yang disebut maqashid asy-syariah, yang memuat lima hal, yakni menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga harta, menjaga keturunan, dan menjaga akal.

“Dari lima ini, dalam kondisi yang normal, menjaga agama itu nomor satu. Nomor dua menjaga jiwa atau hifdzun nafs. Tapi, dalam keadaan yang tidak normal, seperti masalah pandemi, menjaga keselamatan jiwa menurut syariat itu nomor satu. Karena menjaga jiwa tidak ada alternatifnya, tidak bisa digantikan yang lainnya, maka harus diutamakan,” jelas Ma’ruf dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19, Sabtu (17/10/2020).

Hal ini ia sampaikan saat dialog bersama juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro, Jumat (16/10), yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Lebih lanjut Ma’ruf menuturkan pengadaan vaksin oleh pemerintah ini sebagai bentuk upaya ikhtiar untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Program imunisasi, menurutnya, adalah bagian dari upaya pengobatan.

“Berobat itu ada dua macam, ada yang kuratif dan preventif. Kalau kuratif, sudah terjadi, diobati. Lalu preventif itu sebelum terjadi,” terang Ma’ruf.

Lebih lanjut ia menjelaskan imunisasi termasuk upaya preventif atau pencegahan. Ada dalil umum dalam agama Islam yang meminta umat Islam mempersiapkan lima hal sebelum datang lima hal.

Ia menjabarkan, pertama, umat Islam harus bersiap pada masa mudanya sebelum merasa tua. Kedua, persiapkan masa sehat sebelum sakit. Ketiga, persiapkan masa kaya sebelum miskin. Keempat, persiapkan masa luang sebelum sibuk. Dan kelima, persiapkan masa hidup sebelum mati.

“Nah, ini kan preventif, ada perintah agama supaya kita menjaga kesehatan. Jadi masa sehat harus kita persiapkan mencegah terjadinya sakit. Jadi itu dalil imunisasi,” tegasnya.

Ma’ruf meminta masyarakat memberi dukungan kepada pemerintah. Dukungannya untuk semua tahapan persiapan hingga pelaksanaan vaksinasi. Masyarakat juga diharapkan tidak terpengaruh oleh berita-berita bohong yang disebarkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

“Masyarakat bisa mengikuti informasi-informasi melalui keterangan resmi yang disampaikan pemerintah. Jangan percaya informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pemerintah sudah menerbitkan Keputusan Presiden No 18 Tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin. Tim ini diharapkannya dapat melakukan penyiapan, pendayagunaan, peningkatan kapasitas, serta kemampuan nasional dalam mengembangkan vaksin.

Sebagai pelaksananya, proyek pengembangan vaksin dipimpin Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman, yang bekerja sama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi.

Guna mencegah penyebaran COVID-19, masyarakat juga tetap diimbau selalu #IngatPesanIbu seperti halnya yang dikampanyekan Satgas COVID-19, yakni dengan menerapkan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak).

Penulis: Luki Herdian

Editor: Hendrik JS

Previous articlePeringati Hari Parlemen Nasional, Ini Pesan Azis Syamsuddin
Next articleKampanyekan Naik Sepeda, Menhub Ajak Gubernur hingga Bupati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here