Bareng Medco, SKK Migas Temukan Cadangan Migas di Natuna

Jakarta, PONTAS.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna menemukan tambahan cadangan migas.

Tambahan cadangan migas ditemukan melalui pengeboran sumur eksplorasi Terubuk-5, Wilayah Kerja South Natuna Sea B.

Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Susana Kurniasih, menuturkan, pengeboran ini merupakan upaya SKK Migas lewat percepatan Resource to Production.

“Dari ketiga hasil interval well testing, Sumur Deliniasi Terubuk-5 terbukti mengalirkan hidrokarbon berupa minyak dan gas,” tutur Susana melalui keterangan persnya, Selaa (15/9/2020).

Susana melanjutkan, merujuk hasil interval diperoleh data untuk DST#1 sebesar 2.287 barel minyak per hari (BOPD), DST#2 gas sebesar 19 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dan DST#3 gas sebesar 13,89 MMSCFD serta 304,1 barel kondensat per hari (BCPD).

Menurutnya, upaya penemuan cadangan migas ini juga sebagai upaya mencapai visi produksi minyak mentah 1 juta BOPD dan gas bumi 12.000 MMSCFD pada 2030.

“Struktur Terubuk merupakan salah satu undeveloped discovery, di mana potensi migas di area ini pertama kali ditemukan pada 1972 oleh KKKS ConocoPhillips Indonesia. Sudah dilakukan beberapa kali pengeboran sumur appraisal hingga 2000, namun karena dinilai belum ekonomis maka tidak berlanjut ke fase pengembangan lapangan,” imbuh Susana.

Saat ini, SKK Migas masih melakukan evaluasi hasil temuan yang ada. Adapun, Sumur deliniasi merupakan sumur yang dibor setelah sumur taruhan (wildcat) yang bertujuan mendapatkan lebih rinci karakteristik reservoir hingga kemungkinan batas keberadaan migas.

Untuk saat ini, lanjut Susana, hasil temuan tersebut sedang dievaluasi SKK Migas untuk berlanjut ke tahapan pengembangan lapangan. Sumur Deliniasi sendiri merupakan sumur yang dibor setelah sumur taruhan (wildcat), bertujuan mendapatkan lebih rinci karakteristik reservoir hingga kemungkinan batas keberadaan migas.

“Seperti arahan Kepala SKK Migas, kita harus mempercepat semua cadangan menjadi produksi,” papar Susana.

Keberhasilan Medco EP Natuna menemukan tambahan cadangan migas menunjukkan potensi hulu migas di Indonesia masih prospektif. Mengingat di tengah pandemi Covid-19, menunjukkan industri hulu migas terus bergerak, dengan SKK Migas dan KKKS terus melaksanakan berbagai langkah agar tetap dapat beroperasi dan menemukan cadangan migas meski ada keterbatasan operasional akibat Covid-19.

Penulis: Riana

Editor: Stevanny

Previous articleNaik Rp 6 Ribu, Cek Rincian Harga Emas Antam Hari Ini
Next articleKetua PEN: Alhamdulillah Kimia Farma Sudah Bisa Produksi Avigan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here