Pandemi di Tengah Corona, Laba Zoom Meroket

Aplikasi Zoom
Aplikasi Zoom

Jakarta, PONTAS.ID – Perusahaan platform telekonferensi Zoom mencatatkan lonjakan pendapatan lebih dari 350 persen pada kuartal kedua tahun ini.

Perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat itu mencatatkan laba bersih sebesar 185,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,69 triliun pada kuartal II tahun ini.

Laba tersebut meroket hingga 3.300 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara pendapatan perusahaan meningkat 355 persen menjadi 663,5 juta dollar AS.

“Seiring dengan tren bekerja secara remote yang kian meningkat selama pandemi, perusahaan telah melakukan perubahan dalam perilaku bisnis dan secara aktif terus secara aktif mendefinisikan ulang dan merangkul pendekatan baru untuk mendukung masa depan bekerja di mana saja, belajar di mana saja, dan terhubung di mana saja,” ujar CEO Zoom Eric Yuan.

Dengan realisasi kinerja keuangan yang kuat, Zoom pun merevisi proyeksi pendapatan hingga akhir tahun menjadi di kisaran 2,37 miliar dollar AS hingga 2,39 miliar dollar AS. Sebelumnya, pendapatan perusahaan diperkirakan berada di kisaran 1,7 miliar dollar AS hingga 1,8 miliar dollar AS sampai akhir tahun.

Pada akhir Juli 2020, Zoom telah memiliki 370.000 klien korporasi dengan lebih dari 10 pegawai, meningkat hampir 460 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Klien dengan biaya langganan tertinggi, yakni sebesar 100.000 dollar AS per tahun, juga meningkat dua kali lipat menjadi 988 klien jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan geografi, pendapatan gabungan dari Asia Pasifik dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika, melonjak lebih dari 600 persen. Angka tersebut sekitar sepertiga dari keseluruhan pendapatan perusahaan. Adapun pendapatan perusahaan di Amerika sendiri meningkat hampir 300 persen.

“Kami akan terus berinvestasi dalam ekspansi internasional untuk memanfaatkan momentum dan peluang global yang meningkat,” kata Yuan.

Zoom mengumumkan pada bulan Juli lalu, perusahaan akan melipatgandakan tenaga kerja di pusat keuangan India, Mumbai. Selain itu juga membangun pusat data baru di pusat teknologi di Bangalore dan Hyderabad.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleTahun Depan, Data Penerima Bansos Bakal Dirombak Besar-besaran
Next articlePlt Wali Kota Medan Sampaikan Nota Pengantar P-APD TA 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here