Sergai, PONTAS.ID – Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumatera Utara menggelar eksibisi arung jeram di Sungai Buaya Kecamatan Silinda, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 75 mengambil titik star di Desa Kulasar, Selasa (18/8/2020).
“Meskipun FAJI Sumut jarang mengadakan even, namun prestasinya menempati rangking 4 secara nasional. FAJI Sumut juga kerap mengikuti kegiatan berskala internasional seperti, festival di Doha Qatar tahun 2016 dan festival di Jepang tahun 2017 lalu,” kata Ketua Umum (Ketum) FAJI Sumut, Soekirman.
Soekirman juga menyebutkan, bahwa arung jeram tak hanya sekedar rekreasi maupun prestasi, melainkan juga diisi orang-orang yang memiliki nasionalisme dan cinta tanah air yang tinggi.
“Olahraga arung jeram tidak dapat dilakukan seorang diri, tetapi harus dilaksanakan dengan mengandalkan kerjasama tim. Oleh sebab itu, kita harus satu untuk semua dan semua untuk satu, dengan satu tujuan yaitu melanjutkan peningkatan prestasi FAJI Sumut agar lebih baik lagi ke depannya,” ujar Bupati Sergai ini.
Sebelumnya, Ketua Harian FAJI Sumut sekaligus Ketua FAJI Sergai, Joni Walker Manik mengatakan kegiatan ini sebagai rasa syukur atas peringatan HUT ke-75 RI sekaligus mengembangkan potensi wisata alam.
“Setelah sebelumnya kita hanya mengenal satu track arung jeram di aliran Sungai Bahbolon Kecamatan Sipispis, hari ini kita mencoba mengenalkan sekaligus menjajal track arung jeram di aliran Sungai Buaya ini,” ungkap Joni.
Sebelum menjajal track baru di Sungai Buaya, Soekirman didampingi Joni Walker Manik menaburkan bibit ikan Mas sebanyak 2020 ekor di aliran sungai dan melepaskan burung Merpati.
Acara ditutup dengan makan siang bersama tim dari Medan,Deli Serdang, Sergai dan perwakilan daerah lainnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Sekum FAJI Sumut Elwin Riza Pahlevi, Kadisporaparbud Sergai Sudarno, Kaban Kesbangpol Purba Siregar, Ketua FAJI Deliserdang Dharma Syahputra Purba, Ketua KONI Sergai Aspul Lubis, Camat Silinda Esdin Damanik beserta Danramil Bangun Purba, Kapten Ishak Iskandar dan para kepala desa.
Penulis: Andy Ebiet
Editor: Pahala Simanjuntak
