Tebingtinggi, PONTAS.ID – Proyek pembuatan wastafel yang dikelola Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi tahun 2020 dinilai fantastis. Padahal, anggaran yang berasal Dana Insentif Daerah (DID) ini diperuntukkan memajukan sekolah negeri dan swasta di tingkat PAUD, TK, SD, SMP.
Dari hasil pantauan PONTAS.id di beberapa sekolah di kota Tebingtinggi pada Kamis (25/6/2019) siang, diketahui pengerjaan untuk satu unit wastafel memakan biaya sebesar Rp.3,6 juta.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi, Amris Siahaan, mengatakan pembuatan wastafel tersebut untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
“Wastafel itu untuk tempat cuci tangan di sejumlah sekolah negeri dan swasta. Selain untuk menjaga kebersihan, fungsi wastafel bisa untuk mencegah penyebaran Covid- 19,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/6/2020) siang.
Lanjut Amris, Dinas Pendidikan kota Tebingtinggi, telah menyiapkan anggaran yang berasal dari DID sebesar Rp.2,1 miliar untuk pembutan 580 unit wastafel yang ditempatkan di seluruh sekolah tingkat PAUD, TK, SD dan SMP.
Untuk pembuatan satu unit wastafel dan dari hasil penelitian Arsitek Dinas Pendidikan Tebingtinggi, satu unit wastafel memakan biaya sebesar Rp.3,5 juta. “Jadi, kalau dikalkulasi dengan 580 unit yang dibangun, Dinas Pendidikan akan mengeluarkan dana sebesar hampir Rp.2,1 miliar,” pungkas Amris.
Menaggapi hal ini, salah seorang orang tua siswa, Sitorus, mengaku heran dengan anggaran tersebut.
“Terlalu besar dan tidak masuk akal. Kalau dikalkulasi paling satu unitnya hanya butuh dana Rp.1 – 1,5 juta. Apalagi, ekonomi sedang sulit terdampak Covid- 19, janganlah ada yang coba-coba memanfaatkan situasi ini,” tutup Sitorus.
Dari perhitungan PONTAS.id, jika anggaran digelontorkan Rp.2,1 miliar membangun 580 wastafel, nilainya Rp.3,6 juta per unitnya.
Penulis: David Simanjuntak
Editor: Pahala Simanjuntak