Lifting Migas Pertamina EP Tak Capai Target di 2019, Ini Penyebabnya

Nanang Abdul Manaf (paling kiri), Presiden Direktur Pertamina EP (PEP)

Jakarta, PONTAS.ID – Presiden Direktur PT Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, mengakui lifting minyak bumi dan gas tak capai target sepanjang tahun 2019.

Nanang berdalih, salah satu penyebab lifting minyak dan gas tidak mencapai target APBN lantaran adanya penurunan dalam hal penyerapan.

“Contohnya di Mantindok dan Donggi, karena LNG spot turun, maka produksi turun dalam empat bulan terakhir dari agustus jadi tinggal 30 persennya,” kata Nanang, saat rapat di Gedung Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

“Bukan karena produksi, tapi penyerapannya yang menurun. Pembeli menurunkan daya serapnya,” sambung Nanang.

Nanang menuturkan, sepanjang 2019 perseroan menargetkan eksplorasi 11 sumur. Namun, realisasi eksplorasi sumur hanya 8, sementara 3 sumur lainnya masih belum selesai.

“3 belum selesai ke 2020. Satu sumur udah selesai di awal tahun ini,” bebernya.

Dari sisi belanja perseroan, target yang ditetapkan sepanjang tahun 2019 sebesar USD 1,92 miliar. Sementara realisasi sekitar USD 1,89 miliar.

Nanang mengatakan adanya asumsi harga minyak mentah dunia lebih rendah dibanding penetapan Indonesia Crude Price (ICP). Hal ini yang juga berdampak kepada kinerja operasional perusahaan sepanjang tahun 2019.

“Secara keuangan enggak tercapai karena harga ICP. Asumsi kan 70 dolar per barel, realisasinya 63 dolar per barel,” tuntasnya.

Penulis: Ririe

Editor: Riana

Previous articleKementan Kontrol Pembangunan Pertanian Nasional Melalui AWR
Next articleAntisipasi Virus Korona, KKP Batasi Impor Produk Tiongkok

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here