Apindo Harap Wapres Tetap Jadi Jembatan Para Pengusaha

Jakarta, PONTAS.ID – Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani berharap kehadiran Wakil Presiden Ma’ruf Amin dapat menjadi jembatan penghubung antar pengusaha seperti hal sebelumnya dilakukan Jusuf Kalla saat menjadi Wapres.

“Pada saat era Pak JK dapat dijembatani dengan baik oleh Kantor Wapres, diharapkan nanti kerjasama yang sudah sangat bagus ini dapat berjalan dengan baik ke depan,” ujar Hariyadi di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Ia menjelaskan, peran Wapres JK sebelumnya menjadi jembatan para pengusaha jika ada kendala koordinasi. Ia pun berharap peran itu tetap berfungsi dengan baik.

“Pada waktu Pak JK itu koordinasi kami sangat baik dimana saat kami menghadapi kesulitan, artinya komunikasi yang kurang lancar dengan kementerian dan lembaga dan Pemerintah,” ujar Hariyadi.

Selain itu, Hariyadi juga berharap dukungan Kiai Ma’ruf untuk memperbaiki regulasi untuk menciptakan iklim dunia usaha. Sebab, regulasi dan kepastian hukum menjadi salah satu hambatan dunia usaha.

“Kita berharap dukungan pak wapres untuk menyelesaikan permasalahan regulasi yang menjadi catatan bagi kami. Regulasi dan kepastian hukum ini masih jadi tantangan kita bersama,” kata dia.

Sebab, kata Hariyadi, meskipun Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan integrasi regulasi dalam satu payung hukum, namun masih ada hambatan dalam praktiknya di lapangan. Ia mengungkap, hambatan itu muncul dari pusat hingga daerah.

“Omnibus law yang dalam proses, tapi pada kenyataannya setiap hari masih saja keluar regulasi yang menghambat investasi dan menghambat lapangan kerja,” kata dia.

Hariyadi melanjutkan, Apindo juga menyerahkan peta jalan (roadmap) perekonomian kepada Wapres Ma’ruf. Menurutnya, peta jalan diharapkan membantu pemerintah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

“Roadmap ini kami susun untuk membantu pemerintah memetakan masalah dan mencari solusinya. Itu kita sampaikan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan,” ujar Hariyadi.

Apindo juga menyampaikan dukungan kepada Pemerintah untuk program menciptakan lapangan kerja. Menurutnya, program Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan SDM tanpa ada upaya menciptakan lapangan kerja itu tidak akan optimal.

“SDM dibangun tapi lapangan kerja tidak diciptakan nanti juga jadi masalah, justru sasaran kita mendorong ekonomi namun kita kedapatan memiliki orang yang memiliki kualifikasi, tapi tempatnya tidak ada,” katanya.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Riana

Previous articleIuran BPJS Kesehatan Naik Tak Bisa Atasi Defisit
Next articleTak Lagi Gratiskan Biaya Transfer, Ini Kata OVO

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here