Jakarta, PONTAS.ID – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang digelar di Jakarta, Senin (2/09/2019) menyetujui penunjukan Sunarso sebagai Direktur Utama menggantikan Suprajarto.
Sunarso sebelumnya merupakan Wakil Direktur Utama BRI.
Menanggapi hal itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics atau CORE Indonesia Pieter Abdullah Redjalam menilai, Sunarso sebagai figur yang dapat membawa perubahan di tubuh BRI. Namun demikian, ia juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi Sunarso.
Menurut Pieter, Sunarso menghadapi tantangan cukup besar untuk menjadikan BRI sebagai Home To The Best Talent pada 2022.
“Kalau yang dipilih orang dalam, pasti sudah mengerti budaya perusahaan, mampu membangun team work, membaur dengan para karyawan, dan secara teknikal juga paham,” ujar Pieter di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Apalagi, lanjut Pieter, pada era digital saat ini meski perbankan bersifat konvensional, tetapi harus mampu menyeimbangkan diri dengan perubahan sektor keuangan digital, mengingat perbedaan tata kelola bisnis yang jauh berbeda antara perbankan dan startup.
“Makanya, kita perlu orang yang berpengalaman dan ahli di bidang keuangan atau perbankan. Bisa bekerja sama dengan para milenial,” terang dia.
Adapun Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai Sunarso layak untuk memimpin bank berusia 123 tahun itu. Selain memiliki rekam jejak yang baik, Sunarso dinilai mampu menjalankan roda kepemimpinan di BRI secara profesional.
“Sunarso tidak mempunyai catatan negatif. Pak Sunarso juga lama berkarier di BRI dan pernah dipercayakan sebagai salah satu direktur,” kata Enny di Jakarta.
Enny meyakini Sunarso memahami mekanisme kerja di lingkungan BRI secara detil, sehingga dapat menjadi nakhoda yang dapat dipercaya publik.
Sebagai bankir, lanjutnya, Sunarso memiliki keahlian khusus di bidang agrofinancing alias pembiayaan sektor pertanian, baik korporasi maupun UMKM pertanian yang cocok untuk bisnis utama BRI.
Untuk Penyegaran
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengungkapkan alasan pengangkatan Sunarso sebagai Dirketur Utama BRI. Sebelumnya, Sunarso menduduki jabatan sebagai Wakil Dirut.
“Untuk penyegaran sambil untuk meningkatkan value daripada BRI,” kata Gatot.
Gatot menungkapkan, Sunarso dinilai sebagai sosok yang tepat menjadi orang nomor satu di BRI. Mantan Dirut Pegadaian tersebut juga dianggap bakal mampu membawa banyak inovasi dan perubahan di tubuh perusahaan.
“Banyak pertimbangannya, inovasi, dan kalau dari sisi pemahaman secara komprehensif, lengkap, baik diri sisi bisnis, corporate, maupun makro retail,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang digelar di Jakarta, Senin (2/09/2019) menyetujui penunjukan Sunarso sebagai Direktur Utama menggantikan Suprajarto.
“Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) hari ini menyetujui untuk menghentikan dengan hormat Suprajarto,” kata Sunarso dalam konferensi pers di Jakarta.
Selain menghentikan Suprajarto, RUPSLB 2019 juga memberhentikan dengan hormat Sis Apik Wijayanto, Osbal Saragi Rumahorbo, R Sophia Alizsa dan Mohammad Irfan sebagai direktur BRI.
Di samping itu, Sunarso mengatakan, RUPSLB kali ini juga menyetujui dan menetapkan Catur Budi Harto, Herdy Rosady Harman, Agus Sudiarto, Agus Noorsanto, dan Azizatun Azhimah sebagai direktur BRI. Adapun Loeke Larasati Agoestina diangkat menjadi sebagai anggota dewan komisaris BRI.
“Pengangkatan tersebut akan berlaku efektif setelah uji kemampuan dan kepatutan (fit & proper test) setalah mendapat persetujuan dari OJK,” sebut Sunarso.
Dengan demikian struktur direksi dan dewan komisaris BRI saat ini adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama: Sunarso
2. Wakil Direktur Utama: Catur Budi Harto
3. Direktur Ritel dan Menengah: Priyastomo
4. Direktur Bisnis Mikro : Supari
5. Direktur Konsumer : Handayani
6. Direktur Jaringan dan Layanan: Ahmad Solichin Lutfiyanto
7. Direktur Keuangan : Haru Koesmahargyo
8. Direktur Digital, TI & operasi : Indra Utoyo
9. Direktur Hubungan Kelembagaan & BUMN: Agus Noorsanto
10. Direktur Human Capital: Herdi Rosadi Harman
11. Direktur Manajemen Risiko: Agus Sudiarto
12. Direktur Kepatuhan: Azzizatun Azimah
Penulis: Luki Herdian
Editor: Hendrik JS