Menpar Dorong Pengembangan Ekowisata di Danau Toba

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, saat mengunjungi Kawasan Danau Toba, Senin (29/7/2019). (Foto: Dok. Kemenpar)

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mendorong pengembangan atraksi di kawasan Danau Toba untuk menambah daya tarik bagi wisatawan.

Salah satu atraksi yang bisa dikembangkan adalah ekowisata, kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam.

Salah satu lokasi yang bisa dikembangkan adalah ‘Taman Eden 100’, yang berada di Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), yang memiliki potensi sumber daya alam tinggi.

“Taman Eden itu tamannya Adam dan Hawa, berlatar hutan yang sangat bagus dan sejuk. Sangat cocok bagi wisatawan yang ingin mencari pengalaman baru berwisata,” kata Menpar.

Taman yang ditumbuhi 100 jenis tanaman berbuah ini terletak di atas ketinggian 1.100 sampai dengan 1.750 meter di atas permukaan laut. Taman ini juga memiliki pesona alam indah lainnya, seperti Air Terjun, Goa Kelelawar, Bukit Manja dengan pemandangan Danau Toba, juga Kebun Anggrek Toba.

Alam bebasnya tidak kalah menarik. Selain terdapat camping ground, wisatawan juga bisa melakukan tracking.

Setelah menelurusi Taman Eden, Menpar yang didampingi pengelola ‘Taman Eden 100’, Marandus Sirait, dan Dirut BOPDT, Arie Prasetyo, mencicipi minuman di kedai kopi yang berada di dalam Taman.

“Ke depannya akan ada pengembangan lebih lanjut seperti restoran kemudian warung kopi bernuansa ekowisata yang menyasar para millenials,” kata Menpar.

Menpar juga sempat mencicipi kudapan berbahan Andaliman, rempah endemik yang tumbuh di sekitar Danau Toba. Hampir semua makanan khas Batak menggunakan andaliman sebagai bumbu.

“Bagi wisatawan yang datang ke Danau Toba jangan lupa mampir ke Taman Eden 100. Merasakan langsung kesejukan alamnya serta mencicipi olahan dari Andaliman. Kalau di Jawa, Andaliman ini mirip merica,” kata Menpar.

Selepas dari Taman Eden 100, Menpar melanjutkan kunjungannya ke ‘The Caldera Toba Nomadic Escape’ yang terletak di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Danau Toba.

Tempat wisata ini berdiri di Lahan Zona Otorita Pariwisata Danau Toba, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara seluas 386 hektare.

Asal tahu saja, sebelumnya, Menpar juga mengatakan Danau Toba telah dimasukkan dalam 10 prioritas tujuan wisata nasional karena memiliki potensi wisata yang besar.

Untuk Sumut yang memiliki Danau Toba dan berbagai potensi wisata lain, bahkan Menpar, dikutip laman resmi Pemprov Sumatera Utara, sempat memproyeksikan pendapatan daerah tersebut bisa mencapai Rp 30 triliun pada tahun 2019.

Di hari yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi), pun memastikan sebanyak 28 destinasi wisata yang berada di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, akan ditata menjadi sebuah destinasi wisata berkelas.

Hal ini dikemukakan Jokowi saat meninjau Sipinsur Geosite, Desa Parulohan, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan, seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet, Selasa (30/7/2019).

“28 kalau di cluster jadi empat,” tutur Jokowi.

Penulis: Riana

Editor: Stevanny

Previous articleIndeks Demokrasi Meningkat, Pengusaha Optimis Investor akan Naik
Next articlePenguatan SDM Sanitasi, Pemkab Sergai Gelar Pelatihan Fasilitator

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here