Menpar Ajak ASITA Galakkan Millennial Tourism di Indonesia

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya saat pelantikan sekaligus Rakernas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) tahun 2019-2024. (dok.Kemenpar)

Jakarta PONTAS.ID – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengajak para pelaku industri pariwisata yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), untuk menggalakkan Digital & Millennial Tourism di Indonesia.

Saat pelantikan sekaligus Rakernas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ASITA tahun 2019-2024 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Arief mengatakan pentingnya isu Digital & Millennial Tourism untuk dikembangkan dan digalakkan di Indonesia.

“Syaratnya go digital. Tanpa itu, kita tidak akan bisa bertumbuh makin tinggi. Dan kita sulit bersaing dengan pasar dunia yang semakin ketat,” kata Arief dalam siaran pers Kemenpar yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Dia juga menekankan, pemerintah terus mendukung industri pariwisata di Indonesia, untuk menjadikan sektor pariwsata menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar di Tanah Air, salah satunya dengan cara digitalisasi.

Arief pun mengungkapkan, bahwa peran pemerintah melalui Kemenpar yang paling utama adalah mendukung para pelaku Industri untuk tumbuh dan berkembang.

“Industri lead and goverment support. Pemerintah melayani industri bukan sebaliknya. Ini patut disyukuri komitmen kuat dari Industri dan harus dijaga oleh semua elemen Pentahelix, ABCGM (Academician, Business, Community, Government, Media). Kemenpar mendukung ASITA,” ujarnya.

Arief juga menjelaskan pertumbuhan pariwisata di Indonesia menjadi salah satu paling tercepat di dunia. Untuk itu pemerintah fokus pada dua hal, yang pertama deregulasi dan yang kedua adalah digitalisasi.

Menurut dia, transformasi melalui digital saat ini paling tepat dilakukan karena hampir 70 persen wisatawan ke Indonesia sudah menggunakan digital.

“Di pariwisata, ‘search and share’ itu 70 persen sudah melalui digital. Sudah tidak lagi bisa mengandalkan ‘walk in service’, menyuruh pelanggan datang langsung ke kantor travel agent untuk reservasi tiket dan memilih paket wisata,” tutur Arief.

Selain itu, dia juga mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dengan ASITA selama ini. Arief mengharapkan kerja sama dengan ASITA terjalin dengan semakin baik di kepengurusan baru.

Dalam Rakernas DPP ASITA 2019, Arief juga melantik Ketua sekaligus jajaran Dewan Pengurus Pusat ASITA untuk masa bakti 2019-2024 di Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Peran industri pariwisata yang tergabung dalam ASITA, menurut Arief, sangat penting untuk menjadikan sektor pariwisata memiliki daya saing.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ASITA, Nunung Rusmiati yang baru saja dilantik menambahkan pihaknya sangat mengapresiasi dukungan pemerintah yang selalu ada di belakang industri.

“Terima kasih kepada pemerintah yang mendengarkan keluhan industri kami terkait tiket pesawat yang sudah mulai turun. Dampak kenaikan tiket pesawat sangat terasa sekali lantaran penyebaran wisatawan menjadi tidak merata di Indonesia. Dan pemerintah sudah melakukan banyak hal untuk membantu industri pariwisata,” kata Nunung.

Dalam sambutannya dia pun menetapkan komitmen untuk mendukung pengembangan sektor Pariwisata Indonesia. ASITA memiliki tujuh ribu anggota yang tersebar di 34 provinsi. Di antaranya adalah melalui partisipasi dalam program-program Kemenpar.

Penulis: Risman Septian
Editor: Stevanny

Previous articleSandi Pose 1 Jari di Bali, TKN: Dia Kehabisan Gaya
Next articlePSI ‘Haramkan’ Koalisi, PKS: Kami Hargai Semua Pihak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here