Tebingtinggi, PONTAS.ID – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, meminta para Asisten untuk memerikaa kehadiran para aparatur sipil negara (ASN) untuk membedakan yang rajin dengan yang malas.
“Kepada ASN yang tidak patuh, akan dikenakan sanksi disiplin mulai dari teguran tertulis atau pernyataan tidak puas yang berdampak kepada yang bersangkutan tidak akan dipromosikan. Dan itu merupakan hukum yang harus kita laksanakan!” tegas Wali Kota, saat memimpin Apel pagi, di halaman Balai Kota Tebingtinggi, Senin (1/4/2019).
ASN harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat, karena ukurannya adalah kalau bagus ASN itu masyarakat akan merasa bahwa dia terlindungi dan terlayani dibawah pemerintahan yang benar-benar mengayomi masyarakat.
Selanjutnya Walikota mengatakan, usai mengikuti rapat koordinasi nasional dengan kementerian pendayagunaan aparatur negara dan kementerian perencanaan pembangunan nasional (Bappenas) bahwa di Tahun 2019 pemerintah melakukan terobosan dengan yang disebut SPBE (sistem pemerintahan berbasis elektronik).
“Dan semuanya itu dilakukan untuk percepatan pelayanan kepada masyarakat, sehingga sistem berbasis elektronik itu menjadi pilihan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi,” imbuhnya.
Mengenai gelaran Pemilu serentak 2019, Wali Kota mengingatkan kepada seluruh ASN agar menggunakan hak pilihnya, karena pemilihan umum ini mengunakan dana negara yang cukup besar.
Saat masa kampanye Wali Kota juga mengimbau kepada ASN jangan ada yang ikut ke dalam partai politik atau salah satu kontestan untuk memastikan netralitas ASN maupun PNS.
Soal penggunaan sosial media, Wali Kota mengingatkan ASN dapat mencegah munculnya ujaran-ujaran kebencian atau hoaks yang dapat memprovokasi masyarakat.
“Sebentar lagi kita akan menjadi tuan rumah seleksi tilawatil quran dan hadist (STQH), saya gharapkan kepada semua yang nantinya ditunjuk menjadi pendamping kontingen-kontingen dari daerah luar agar menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Penulis: Hormianna br. Purba
Editor: Hendrik JS
