Sosialisasikan Empat Pilar, MPR Luncurkan Prangko

Jakarta, PONTAS.ID – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) terus mensosialisasikan program Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika agar bisa menyentuh semua segmentasi masyarakat.

Kali ini, lembaga tinggi negara itu menerbitkan Prangko Empat Pilar MPR. Prangko-prangko ini diharapkan dapat memberikan sentuhan baru sebagai metode sosialisasi dan pengenalan nilai-nilai Empat Pilar MPR kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah mengatakan bahwa selama ini lembaganya terus melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR ke berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru nusantara.

Beragama metode juga sudah dilakukan. Dia memerinci, di tingkat sekolah dasar misalnya, dilakukan dengan lomba menggambar, mewarnai, SMP dan SMA lewat cerdas cermat, hingga debat konstitusi di level universitas. Tidak hanya itu, MPR juga menggelar kemah Empat Pilar. Sedangkan tingkat dosen dilakukan melalui metode TOT Training Of Trainers, hingga lewat seni dan budaya seperti wayang dan lainnya.

Lebih lanjut wanita akrab disapa Titi mengatakan, dengan kehadiran Prangko Empat Pilar, ini bisa menjadi sebuah metode baru dalam rangkaian pengenalan Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Prangko Empat Pilar MPR ini mudah-mudahan bisa menjadi metode baru sosialisasi Empat Pilar MPR,” kata Titi di Peluncuran Prangko 4 Pilar MPR itu digelar di Ruang Delegasi MPR, Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jumat (29/3/2019).

Turut hadir dari peluncuran itu, Sekretaris Jenderal MPR Maruf Cahyono, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah, Direktur Pos Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo Ikhsan Baidirus, Kepala SBU Non Uang Peruri Fadel, Kepala Regional IV Jakarta Oni Hadiono, filatelis, blogger dan sejumlah undangan lainnya.

Ia pun menyadari bahwa memang sekarang ini prangko tidak lagi banyak dipergunakan, seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.

Karena itu, Titi meyakini kehadiran Prangko Empat Pilar, ini dapat membuat prangko semakin digemari masyarakat Indonesia.

“Saya berharap Prangko Empat Pilar ini dapat semakin meneguhkan kecintaan kepada Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.

Tidak lupa, dirinya mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah bekerja sama dalam peluncuran Prangko Empat Pilar MPR ini. Terutama kepada Sesjen MPR Maruf Cahyono, Kemenkominfo, Peruri, PT Pos Indonesia, maupun lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

“Terima kasih kepada semua pihak sehingga Prangko Empat Pilar MPR bisa diluncurkan hari ini,” kata Titi menegaskan.

Ditempat yang sama Sekjen MPR, Maruf Cahyono mengatakan bahwa Prangko Empat Pilar MPR ini merupakan sebuah terobosan yang luar biasa.

“Atas nama pimpinan MPR, lembaga kesetjenan MPR, saya ucapkan terima kasih atas kerjasa sama, dan proses ini tidak mudah, sehingga misi MPR meuwjudkan metode Empat Pilar sampai ke semua segmentasi masyarakat bisa terwujud,” kata Maruf.

Dia mengajak untuk terus merawat keindonesiaan, dengan menjadikan Empat Pilar sebagai nilai yang membumi dan dipahami.

“Segala daya dan upaya, seluruh cara dan metoda kami bumikan nilai Empat Pilar,” ungkapnya.

“Jadi saya kira ini satu terobosan luar biasa. Saya sungguh berbahagia karena saya juga bangga sekali adanya Prangko Empat pilar,” tambah Maruf.

Perangko Jadi Tempat Mulia

Sementara itu, Direktorat Jenderal Pos dan Penyelenggaraan Informatika Kemenkominfo Ikhsan Baidirus mengapresiasi sangat luar biasa atas peluncuran perangko sebagai platform berbangsa, dan bernegara Indonesia.

Karena itu, sudah sepantasnya diberikan tempat mulia dalam bentuk apa pun, salah satunya adalah Prangko Empat Pilar MPR.

“Rasanya patut dan tepat bila dibuat dalam bentuk apa saja yang memuliakan platform negara kita, salah satunya prangko,” kata Ikhsan.

“Hal yang ingin diketahui tentang Indonesia ada di keping kecil prangko. Ini tidak main-main,” sambungnya.

Dia mengatakan, zaman dulu prangko dijadikan sebagai alat pembayaran. Kini, kata dia, prangko menjadi duta bagi bangsa Indonesia ke seluruh dunia. Prangko yang ada lewat surat yang dikirim ke lintas negara, akan berbicara tentang kekayaan bangsa, kehebatan intelektual, kematangan demokrasi, kayanya alam Indonesia, dan lainnya.

Ikhsan menambahkan, prangko dengan jutaan kata yang terkandung di dalamnya akan berbicara tentang bangsa, pemilu, suku, adat budaya, fauna, pakaian dan lainnya.

“Semua ditampilkan dalam sebuah keping kurang lebih 3 x 4 cm, dan tergantung bervariasi. Jadi, dia berbicara segala macam tentang bangsa. Prangko sangat bermakna dan memiliki nilai strategis,” ungkap Ikshan.

Dia mengatakan, sampai hari ini di banyak negara maju dan berkembang, prangko yang dianggap bernilai dijadikan suvenir. Dia mengatakan, boleh jadi untuk surat sudah tidak populer tetapi pemerintah akan terus membuat prangko.

Menurut dia, ketika ada di tangan kolektor, nilai maupun harga prangkoa bisa meningkat jauh dibanding sebelumnya.

“Karena strategis, lebih dari sekadar alat bayar, tetapi menjadi duta dan bisa dikoleksi,” katanya.

Dia menambahkan, Indonesia sebagai negara besar sangat pantas membanggakan diri dari berbagai aspek. Kekayaan alam yang diberikan Allah SWT kepada Indonesia sangat luar biasa. Lewat prangko, kekayaan alam Indonesia itu bisa dikenal di seluruh dunia.

“Ketika prangko muncul melanglang buana sampai kutub utara, kutub selatan, akan bicara tentang kekayaan alam Indonesia itu. Kita beri tempat mulia, dan kebanggaan bagi empat pilar ini. Saya ucapkan selamat kepada MPR, ini adalah punya kita,” katanya yang mewakili Menkominfo Rudiantara itu.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Risman Septian

Previous articleNormalisasi Irigasi Solusi Tingkatkan Sektor Pertanian
Next articleOTT Politikus Golkar, TKN: Jokowi-Amin Tak Menolerir Korupsi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here