Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur menjadi salah satu kunci keberhasilan utama, bagi majunya pariwisata Danau Toba dan sekitarnya di Sumatera Utara (Sumut).
Saat launching Calender of Event Danau Toba 2019 di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Arief mencontohkan, sektor pariwisata Danau Toba membutuhkan dukungan infrastruktur terutama untuk aksesibilitas, aktraksi, dan amenitas seperti bandara, rest area, hingga jalan tol.
“Saat ini sudah dibuat Integrated Tourism Masterplan Program Danau Toba yang didukung oleh World Bank. Rencananya awal Mei sudah mulai pembangunannya,” kata Arief dalam siaran pers Kemenpar yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Percepatan pengembangan infrastruktur pendukung di Danau Toba itu semakin pesat setelah ditetapkannya danau air tawar terbesar di Asia Tenggara itu sebagai 10 Bali Baru atau 10 Destinasi Prioritas. Bahkan sebagai dukungan pengembangannya pun kemudian dibentuk Badan Otorita Pariwisata Danau Toba sejak 2017 silam.
Pihaknya juga terus mendorong dan memperjuangkan Danau Toba agar segera masuk dalam daftar Unesco Global Geopark (UGG). Dia pun mengatakan telah menindaklanjuti usulan Danau Toba sebagai UGG ke Unesco.
“Dengan begitu akan semakin mudah bagi kita untuk mempromosikan dan melestarikannya. Kita sudah kontak terus ke UNESCO. Ditargetkan pada 2019 ini bisa mendapatkan sertifikasi dari UGG sehingga kita bisa dengan mudah untuk mempromosikannya,” ujar Arief.
Melalui pengakuan Unesco tersebut juga diharapkan akan semakin meningkatkan kesadaran pelestarian di kalangan masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung.
Secara khusus, Arief juga memberikan apresiasi kepada pihak pemerintah daerah (pemda) dan pengelola Danau Toba yang telah meluncurkan 17 event pariwisata berskala nasional dan internasional.
Event-event tersebut kata dia, dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menggencarkan promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Danau Toba yang tahun lalu dikunjungi 231.465 wisatawan mancanegara (wisman) itu.
“Danau Toba yang dikembangkan sebagai ‘Bali Baru’ merupakan destinasi pariwisata berkelas dunia yang harus dipromosikan ke seluruh dunia. Event atau atraksi menjadi unsur penting dalam pariwisata yang dikenal dengan 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas),” tutur Arief.
Dia menilai, unsur 3A di Danau Toba berkembang pesat misalnya dengan dibukanya rute penerbangan internasional melalui Bandara Silangit Siborong-borong yang tiap tahun mendatangkan sekitar 200 ribu wisman.
“Selain itu pengembangan infrastruktur jalur outer ringroad dari Kualanamu menuju Toba,” imbuh Arief.
Dukungan infrastruktur itulah yang diharapkan Menpar semakin mendongkrak kemajuan pariwisata di Toba dan sekitarnya.
Hadir pada kesempatan itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, dan Direktur Badan Otorita Pariwisata Danau Toba Arie Prasetyo.
Editor: Risman Septian