Sewa Lahan Perburuk Kesejahteraan Petani, Program Alsintan Gagal

Lahan Sawah/ Pertanian.

Jakarta, PONTAS.ID – Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan KADIN Indonesia, Franciscus Welirang, mengatakan  Ketahanan Pangan Nasional perlu diperkuat. Indonesia saat ini  berada pada urutan 65 dari 113 negara memang naik dari sebelumnya di urutan 73 (2014) dari hasil kajian Global Food Security Index.

Menurutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi  ketahanan  pangan belum tercapai, diantaranya  sumber daya manuasia yang masih rendah, buruh tani tidak ada proteksi, lahan disewa yang seharusnya bagi hasil, Distribusi , lahan terus berkurang, tenaga penyuluh belum bisa di optimalkan pemerintah dan teknologi pengembangan benih/ budidaya.

Franciskus mengatakan, Ketahanan pangan sudah menjadi hak asasi manusia. Pemerintah harus serius memperbaiki data pangan nasional. persolan data pangan menjadi masalah akhir-akhir ini, dan ada pebedaan data antar lembaga, dan saling klaim.

“Jangan Lagi ada rahasia data pangan di pemerintah, harus terbuka”  jelas Franciscus saat mengisi seminar kebangsaan “Paradigma kesejahteraan para petani dalam pembangunan pertanian”  yang diinisiasi Pusat kajian Pangan dan Advokasi di School of Business Kwik Kian Gie, Jakarta Utara, Rabu (13/2/2019).

Menurutnya, produksi pertanian yang baik akan otomatis Perkuat ketahan pangan, disamping itu, ia berharap pemerintah membuat regulasi terkait sewa lahan.

“lahan kebanyakan saat ini dikuasai oleh pemodal bukan petani, petani sewa lahan padahal ini resikonya sangat tinggi, apabila gagal panen siapa yang akan rugi, petani juga kan” ujar Fransiskus.

Subsidi Alsintan

Masih ditempat yang sama, Rektor Universitas Lakidende Unaaha, Laode  Masihu  Kamaludin menyoroti Program subsidi alat mesin pertanian (Alsintan) yang dianggap gagal untuk sejahterakan petani dan membantu produksi.

“dalam 1 tahun 4 triliun untuk pembelian alsintan, berarti dalam 4 tahun ini berarti pemerintah mengeluarkan 16 triliun, dan jumlah yang sangat besar untuk membantu produksi.

Menurutnya, selama ini program bagi-bagi Alsintan tidak mebantu sejaterakan petani, dan produksi tak pernah tercapai.

Laode berpandangan, pemerintah sudah seharusnya mengkaji kembali program subsidi ini, dan dialihkan menjadi subsidi langsung atau tunai ke petani.

Menurut laode bantuan langsung tunai lebih membantu petani dari segi permodalan. dan ia juga berharap pemerintah mendorong Generasi milenial untuk minati dan  pengembangan pertanian di era milenial ini.

Editor: Idul HM

 

 

Previous articlePerangi Limbah Plastik, Musrenbang di Pademangan tanpa Air Kemasan
Next articleAni Yudhoyono Sakit, OSO Doakan SBY Tabah dan Sabar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here