Alami Letusan, Anak Krakatau Status Waspada

Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktifitas sejak tanggal 18 Juni 2018. Namun, hingga saat ini masih berstatus Waspada (Level II)

Jakrta, PONTAS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami letusan sebanyak 3 kali, amplitudo 58 mm, durasi 61-82 detik. Selain itu, keluar asap hitam tebal setinggi 400-500 meter dari atas puncak kawah sepanjang pengamatan Sabtu (1/12) hingga Minggu (2/12) dini hari.

Data tersebut meneruskan laporan yang disusun Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Windi Cahya Untung, pada periode 1 Desember 2018, pukul 00.00-24.00 WIB.

Karena itu, disimpulkan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Level II (Waspada). Sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati radius 2 km dari kawah.

Petugas juga mengamati kegempaan tremor menerus amplitudo 18-58mm (dominan 56 mm). Pengamatan secara visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.

Visual malam baik dilihat secara langsung maupun dari CCTV teramati sinar api dan lontaran material pijar ke segala arah serta aliran lava pijar ke arah selatan.

Terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau (kaca dan pintu bergetar).

Gunung api dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl), kondisi cuacanya cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 24-32 derajat Celsius, kelembapan udara 65-94%, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Editor: Idul HM

Previous articlePertanian Modern, Klaim Pemerintah RI Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045
Next articleReuni 212, Tengku Zulkarnain Sindir Program Infrastruktur

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here