Perluas Pasar Ekspor ke China, Indonesia Manfaatkan CIIE

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa Indonesia tidak melewatkan peluang emas China International Import Expo (CIIE) yang saat ini tengah diselenggarakan di National Exhibition and Convention Center, Shanghai, tanggal 5-10 November 2018.

Kementerian Perdagangan (Kemendag), tegas Enggar, akan memanfaatkan event CIIE 2018 itu untuk mendorong peningkatan ekspor nasional. Penyelenggaraan CIIE yang pertama kali dan terbesar di dunia ini merupakan merupakan komitmen China membuka pasarnya lebih luas ke dunia.

Dia lantas menilai, bahwa acara CIIE yang pertama kali dilakukan ini menunjukkan keseriusan China dalam membuka pasarnya lebih luas ke dunia. Presiden Xi Jinping pun telah menyatakan bahwa China akan melakukan reformasi ekonomi dalam bentuk penyederhanaan birokrasi perdagangan dan investasi.

“Momentum ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh kita untuk memperluas pasar ekspor, baik ke China maupun ke negara-negara lain yang ikut serta dalam CIIE,” kata Enggar dalam siaran pers Kemendag yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Menurut Enggar, kekuatan ekonomi China telah menjadikan negeri tirai bambu itu siap sebagai negara pengimpor dan Pemerintah China berkomitmen memberikan produk-produk yang terbaik untuk para konsumennya.

“Lewat ajang CIIE, Indonesia berkesempatan mendorong ekspor dan mempromosikan produk-produk unggulan kepada konsumen di China, sekaligus memperbesar peluang terciptanya perjanjian perdagangan yang menguntungkan kedua negara,” ujarnya.

Saat ini posisi perdagangan Indonesia masih mengalami defisit terhadap China meski telah ada penurunan defisit perdagangan sebesar 9,2 persen, yaitu sebesar 14,1 miliar dolar AS pada 2016 menjadi 12,71 miliar dolar AS pada 2017.

Total perdagangan dengan China pada 2017 juga meningkat sebesar 23,59 persen dibandingkan 2016. Total perdagangan Indonesia dengan China pada 2016 sebesar 47,58 miliar dolar AS, meningkat menjadi 58,81 miliar dolar AS pada 2017.

“Semakin terbukanya pasar China juga menjamin kemudahan ekspor Indonesia ke China, termasuk menjamin penyelesaian persoalan perdagangan yang sering dihadapi Indonesia seperti masalah yang berkaitan dengan investasi dan hak kekayaan intelektual,” lanjut Enggar.

Sebanyak dua Paviliun Indonesia tampil di pameran tersebut, yaitu di arena Country Pavillion dan di arena Enterprise and Business Exhibition. Paviliun Indonesia di arena Country Pavillion memamerkan produk-produk Indonesia yang telah memiliki pangsa global antara lain seperti Astra, Kapal Api, dan Wilmar.

Sedangkan di arena Enterprise and Business Exhibition memamerkan produk-produk unggulan Indonesia seperti makanan dan minuman, produk kesehatan, sarang burung walet, serta minyak sawit dan turunannya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN), Arlinda menambahkan bahwa produk unggulan Indonesia yang sangat berpotensi menggaet pasar China salah satunya adalah sarang burung walet.

“Kita akan mengupayakan agar asosiasi penguasaha sarang burung walet kita bersama-sama dapat meningkatkan kualitas produk sarang burung walet Indonesia agar memenuhi persyaratan yang diajukan importir China, khususnya terkait dengan higienitas,” ujar Arlinda.

Editor: Risman Septian

Previous articlePemerintah Hasilkan 2.824 Inovasi, JK: Lebih Cepat Lebih Baik
Next articleIndonesia Gandeng UNIDO Buka Peluang dalam Penerapan Industri 4.0

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here