Jakarta, PONTAS.ID – Realisasi panen padi petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga awal Oktober 2018 mencapai 74,07 persen dari rencana panen yang sudah ditetapkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin mengungkapkan panen terluas yang dilakukan petani itu terutama di kawasan yang memiliki irigasi teknis.
“Seperti di Kecamatan Sei Bingei, Sirapit, Bahorok, Kuala dan beberapa tempat lainnya sehingga mendukung keberhasilan program ketahanan pangan dan swasembada yang kita canangkan,” katanya, Senin (15/10/2018), .
Ia menjelaskan dari rencana panen seluas 91.085 hektare sekarang ini sudah panen seluas 67.466 hektare atau 74,07 persen, dengan demikian masih ada waktu sekitar dua bulan lagi untuk mewujudkan panen 100 persen.
“Untuk itu, petani terus kita dorong agar melakukan pertanaman sesuai dengan pola tanam yang ada, di daerah masing-masing,”ungkapnya.
Menyangkut produksi padi secara keseluruhan yang dihasilkan belum bisa ditentukan sekarang ini, karena penghitungannya melibatkan instansi lain yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) Langkat.
Selain panen padi sawah, petani juga sekarang ini sudah panen padi gogo (ladang) di mana realisasi panennya sudah mencapai 417 hektare dari rencana panen seluas 672 hektare atau 62,05 persen.
“Tanaman padi goho (ladang) ini juga sangat memberikan konstribusi besar buat keberhasilan program swasembada beras di daerah ini,” katanya.
Nasiruddin menyampaikan seperti diketahui untuk tahun 2017 yang lalu, produksi padi sawah dan padi gogo mencapai 636.937 ton gabah kering panen (GKP).
Sehingga terdapat surplus 194.902 ton, setelah dikurangi kebutuhan beras buat warga Langkat, dan swasembada mencapai 332.985 ton. “Untuk tahun 2018, kami mengharapkan ada kenaikan baik itu surplus beras maupun untuk swasembada,” katanya.