Jakarta, PONTAS.ID – Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo mengatakan, subtitusi pangan dapat membantu menekan inflasi dengan mengurangi ketergantungan pada beras dengan mengembangkan dan mengonsumsi pangan lain seperti jagung, ubi, dan sagu, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada beras.
Terlebih, hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada harga beras dan inflasi.
“Meningkatkan diversifikasi pangan dapat membantu meningkatkan ketersediaan pangan dan mengurangi risiko kekurangan pangan,” kata Firman kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
Selanjutnya, Firman menjelaskan, dengan mengembangkan pangan lokal dan subtitusi, biaya pangan dapat berkurang karena masyarakat tidak terlalu bergantung pada impor beras.
“Hal ini dapat membantu mengurangi inflasi,” ujar politikus senior Golkar ini.
Subtitusi pangan menurut Firman dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan menyediakan alternatif pangan yang lebih beragam dan terjangkau.
“Hal ini dapat membantu mengurangi risiko inflasi yang disebabkan oleh kekurangan pangan,” terangnya.
Lebih lanjut Firman mencontohkan pangan subtitusi yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada beras seperti jagung: Jagung dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai produk pangan, seperti tepung jagung, mi jagung, dan lain-lain.
Lalu Ubi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai produk pangan, seperti tepung ubi, keripik ubi, dan lain-lain.
Kemudian, sagu dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai produk pangan, seperti tepung sagu, mi sagu, dan lain-lain.
“Dengan demikian, subtitusi pangan dapat menjadi salah satu strategi untuk menekan inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat,” tandas Firman yang juga legislator dapil Jateng III ini.
