Kesepakatan Gerindra-PKS Soal Wagub DKI, Taufik: Belum Ada

Jakarta, PONTAS.ID – Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik mengatakan hingga kini masih belum ada kesepakatan yang terjalin antara partainya dengan PKS soal nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI yang baru, yang akan diusulkan kepada DPRD DKI.

Dengan demikian, warga Kota Jakarta sepertinya harus menahan sabar memiliki wakil gubernur yang baru pengganti Sandiaga Salahuddin Uno. Taufik tidak menampik prediksi sejumlah pihak, yang mengatakan nama wagub DKI yang baru akan ditetapkan saat mendekati Pilpres 2019.

“Belum ada sampai sekarang, akan tetapi itu kewenangan masing-masing saja. Kalau kami masih menunggu hari baik, (sampai Pilpres) boleh saja orang bikin rumor, rumor bikin sehatlah,” kata Taufik kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Taufik hanya menegaskan namanya dipastikan akan diusulkan untuk menjadi calon wagub DKI kepada DPRD DKI. Kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI ini, tidak ada keputusan lain dari Partai Gerindra, selain memajukan dirinya sebagai cawagub DKI.

“Gerindra sih sudah siap, Gerindra udah bersurat, tinggal menentukan hari baiklah, suratnya sudah siap, sebab dalam ketentuan dua nama di usulkan oleh partai pengusung,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, Agustus 2018 yang lalu Sandiaga resmi mengundurkan diri, dan Surat Keputusan Presiden pun telah keluar diterima oleh Gubernur DKI, Anies Baswedan. Namun, sampai saat ini kejelasan atas kursi kosong tersebut belum diketahui nasibnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI, Bestari Barus menyarankan kepada Anies supaya sebaiknya ikut serta mendorong Partai Gerindra dan PKS, agar segera menyepakati nama cawagub DKI yang baru.

“Seharusnya dia sebagai gubernur itu melobi dua partai ini agar mendorong calon, begitu dong, Anies kan politisi juga, enggak bisa jadi gubernur kalau bukan politisi,” kata Bestari di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).

Menurut Bestari, Anies memiliki hak untuk menuntut percepatan penentuan kandidat wagub kepada partai pengusung. Secara pribadi, dia menilai kekosongan jabatan wagub saat ini bisa berpengaruh kepada kinerja Pemprov DKI.

“Sekarang begini kan makin adem ayem saja tentang percepatan pembangunan, ekonomi apalagi, OK OCE gagal,” ujar Bestari.

Editor: Risman Septian

Previous articleAmien Rais Diminta Fokus Kasus Ratna Sarumpaet
Next articleKembalikan Makna Al-Quran, ini harapan Presiden Jokowi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here