Jakarta, PONTAS.ID -Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperbarui data produksi pangan di Indonesia. Pasalnya, data produksi pangan seperti jagung, singkong dan juga beras terakhir kali diterbitkan pada tahun 2015.
“Saya lihat-lihat statistik Indonesia, lihat cabai, bawang terakhir 2017. Loh, kok jagung, singkong, kok 2015. Beras juga 2015. Jadi, kelihatannya memang BPS tidak melanjutkan mempublikasi data pangan, bahan makanan setelah 2015,” kata Darmin saat ditemui di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (26/9).
Ia pun berharap BPS segera memperbarui dan mempublikasikan data produksi pangan Indonesia tersebut dalam waktu dekat. Pasalnya, jelas dia, perlu ada lembaga yang menerbitkan data pangan yang tidak terlibat langsung dengan persoalan tersebut.
“Kita merasakan kemarin ini dalam soal beras. Dan cuma katanya BPS sedang pada tahap akhir untuk menerbitkan (data produksi pangan) itu. Coba lihat statistik Indonesia 2018, itu data produksi hasil pangan berhenti di tahun 2015,” katanya.
Kendati demikian, Darmin pun mengatakan bahwa data produksi pangan tersebut pasti dimiliki oleh kementerian terkait. Hanya saja, menurut dia, BPS juga perlu melakukan koordinasi data yang dimiliki antar kementerian/lembaga.
Lebih jauh, Darmin mengatakan bahwa data akan terus berkembang sesuai perkembangan masyarakat, perekonomian dan sebagainya. Menurutnya, tanpa ada data statistik yang akurat, pemerintah juga tidak bisa berbuat banyak.