Luhut: Teknologi Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Koordinator Bidang Maritim, Luhut B. Panjaitan.

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan menyatakan, peran Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui berbagai teknologi di segala bidang yang kini sedang dikembangkan, hal ini dinilai sangatlah penting bagi bangsa Indonesia.

“Diantaranya teknologi untuk pengentasan kemiskinan, masalah lingkungan dan juga untuk pengembangan pariwisata yang dapat mendatangkan devisa negara. Jadi sekali lagi, peranan dari BPPT sangat penting untuk bangsa kita, tidak hanya sekedar teknologinya tetapi diisi dengan hati yang baik,” ujar Menko Luhut dalam sambutannya di acara Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2018, di Gedung BPPT II, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Menko Luhut menambahkan, anggaran keuangan pemerintah menurut pemaparan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kabinet dipimpin oleh Presiden Jokowi di Istana Bogor kemarin mengatakan, anggaran keuangan pemerintah semakin kredibel, dikarenakan adanya efisiensi dan efektifitas di segala lini.

“Dengan teknologi yang bagus kita mampu menghemat hampir Rp 34 triliun lebih, dan itu kita kembangkan lagi untuk pengembangan teknologi yang lain. Antara lain teknologi untuk pengentasan kemiskinan, masalah lingkungan dan juga untuk pengembangan pariwisata,” tambahnya.

Menko Luhut juga menegaskan, Keberpihakan kepada teknologi dalam negeri sangat penting untuk kemajuan dan kemadirian bangsa. Ketergantungan impor terhadap produk barang-barang berteknologi luar menurut Menko Luhut, secara perlahan harus bisa dikurangi.

“Dulu kita tahun 80 an pernah membeli senjata FNC dari Belgia, saya ingat sekali karena saya waktu itu masih bertugas di Kopassus. Ada 34 atau 43 titik yang kami perbaiki, akhirnya apa? PT Pindad membuat senapan itu, dan jadilah senapan serbu SS1 sampai dengan SS seri paling mutakhir sekarang. Dan itu menjadi senjata terbaik di dunia, itu buktinya kita bisa,” tegas Menko Luhut.

Contoh lain, Menko Luhut menceritakan hasil kunjungan ke PT PAL Surabaya belum lama ini. Pihak Korea Selatan yang merupakan mitra dalam pembuatan kapal selam mengakui hasil kerja putra-putra bangsa dalam teknologi pengelasan badan kapal. Pihak Korea Selatan mengapresiasi dengan predikat zero defect, alias nihil kesalahan.

“Bahkan di Korea Selatan sendiri masih ada kesalahan namun kita non kesalahan, itu yang mengerjakan 100 persen anak-anak bangsa, oleh karenanya kita harus bangga. Sampai kapan kita harus memesan barang-barang impor sementara kita sendiri mampu melakukannya,” jelasnya.

Teknologi B20

Sementara itu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM terutama solar, Indonesia menurut Menko Luhut akan segera menerapkan teknologi B20 (pemakaian biodiesel sebesar 20 persen).

“Teknologi B20 akan kita mulai segera. Akan kita terapkan ke semua kendaraan-kendaraan yang memakai solar, targetnya akhir tahun ini kita sudah bisa berjalan, segala kendaraan sudah semua kita tes dan tidak ada masalah,” ujarnya saat diwawancarai awak media seusai memberikan sambutan di acara KTN 2018.

Dijelaskan oleh Menko Luhut, apabila Indonesia berhasil menerapkan teknologi ramah lingkungan tersebut, maka Indonesia dapat menekan importasi solar sebesar 20 persen. Dampak lain, sambung Menko Luhut, harga komoditas kelapa sawit akan merangkak naik, notabene dapat menguntungkan para petani kelapa sawit.

“Hampir 44 persen petani-petani kecil akan menikmati harga kelapa sawit yang naik 750 sampai dengan 800 US Dollar,” tutup Menko Luhut.

Editor: Idul HM

Previous articleSekda DKI: Pejabat Yang Dicopot Ngaku Ikhlas Kok
Next articleAda Dugaan Pungli, Walikota dan Bupati Baru Evaluasi Camat-Lurah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here